Выбрать главу

Setelah sepuluh juta tahun kelas berakhir, dan dia kembali ke tanah yang adalah tempatnya sampai Kamis depan. Sesekali dia mendapat mimpi buruk tentang tiap hari selalu Kamis.

Kenapa semua orang harus mempelajari ini, ketika mereka akan melakukan Apparation atau Floo atau portkey ke mana pun begitu mereka dewasa, adalah benar-benar suatu misteri untuk Hermione. Tak ada yang benar-benar perlu mengendarai sapu sebagai seorang dewasa, itu seperti dipaksa untuk bermain dodgeball di kelas P.E.

Paling tidak Harry bertindak pantas dengan merasa malu karena mahir di bidang itu.

*

Adalah beberapa jam kemudian, dan dia ada di dalam aula belajar Hufflepuff dengan Hannah, Susan, Leanne, dan Megan. Profesor Flitwick, mengejutkannya cukup kurang percaya diri untuk seorang guru, sudah meminta apakah dia barangkali mungkin mau membantu keempat orang itu dengan pekerjaan rumah Mantra mereka untuk sebentar, bahkan walaupun mereka bukan Ravenclaw, dan Hermione merasa sebegitu bangga dia nyaris meledak.

Hermione mengambil sepotong perkamen, meneteskan sedikit tinta atasnya, merobeknya menjadi empat bagian, meremas mereka, dan melemparkan semuanya ke meja.

Dia sebenarnya bisa melakukannya hanya dari meremas saja, tapi melakukan semua itu membuatnya makin mirip dengan sampah, dan itu membantu ketika seseorang sedang pertama kali berlatih Mantra Pembuangan.

Hermione menajamkan telinga dan matanya, dan berkata, “Oke, cobalah.”

“Everto.”

“Everto.”

“Everto.”

“Everto.”

Hermione tak berpikir kalau dia cukup menangkap seluruh masalahnya. “Bisakah kalian semua mencobanya lagi?”

Satu jam kemudian Hermione berkesimpulan kalau (1), Leanne dan Megan sedikit ceroboh, tapi jika kamu meminta mereka untuk terus berlatih sesuatu, mereka akan lakukan, (2) Hannah dan Susan itu fokus dan bersemangat sampai ke titik di mana kamu harus terus memberi tahu mereka untuk memperlambat dan santai dan berpikir tentang hal-hal bukannya mencoba sebegitu kerasтАУadalah aneh untuk dipikir kalau kedua orang itu nantinya akan jadi miliknyaтАУdan (3) dia suka membantu Hufflepuff, seluruh aula belajar memiliki atmosfir yang sangat riang.

Ketika dia pergi untuk makan malam, dia menemukan si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup sedang membaca satu buku selagi dia menunggu untuk mengantarnya. Itu membuatnya merasa tersanjung, dan juga sedikit khawatir karena Harry sepertinya tidak pernah benar-benar berbicara pada siapapun selain dia.

“Apakah kau tahu kalau ada seorang gadis di Hufflepuff yang adalah seorang Metamorphmagus?” kata Hermione saat mereka menuju Aula Besar. “Dia membuat rambutnya benar-benar merah, seperti merah tanda stop bukan merah Weasley, dan ketika dia menumpahkan teh panas pada dirinya sendiri dia berubah jadi bocah berambut hitam sampai dia bisa mengendalikannya lagi.”

“Benarkan? Keren,” kata Harry, terdengar sedikit teralihkan. “Um, Hermione, hanya mau memastikan, kamu tahu besok adalah hari terakhir untuk mendaftar ke dalam tentara, benar?”

“Ya,” kata Hermione. “Tentara Profesor Quirrell yang jahat.” Suaranya sedikit marah, walau Harry tak tahu kenapa, tentu saja.

“Hermione,” kata Harry, suaranya kesal, “dia tidak jahat. Dia memang sedikit Gelap dan jauh sangat Slytherin. Itu tidak sama dengan jahat.”

Harry Potter punya terlalu banyak kata-kata untuk hal-hal, itu adalah masalahnya. Dia akan lebih baik jika dia langsung membagi alam semesta ke dalam Baik dan Buruk. “Profesor Quirrell memanggilku ke depan seluruh kelas dan menyuruhku menembak seseorang!”

“Dia memang benar,” kata Harry, wajahnya sadar. “Aku minta maaf, Hermione, tapi dia memang. Kamu harusnya menembak aku, aku tak akan keberatan. Kamu tak bisa belajar Pertempuran Sihir jika kamu tak berlatih dengan lawan yang nyata memakai mantra nyata. Dan sekarang kamu tak bermasalah dalam latih tanding, bukan begitu?”

Hermione baru dua belas, dan dengan demikian dia tahu, tapi dia tak bisa menempatkannya ke dalam kata-kata, dia tak bisa menemukan hal untuk dikatakan yang bisa meyakinkan Harry.

Profesor Quirrell sudah mengambil seorang gadis muda dan memanggil gadis itu di depan semua orang, dan memberinya perintah untuk menyerang tanpa provokasi pada teman kelas.

Itu tak masalah jika Profesor Quirrell memang benar tentang dia yang perlu mempelajarinya.

Profesor McGonagall tak akan pernah melakukan itu.

Profesor Flitwick tak akan pernah melakukan itu.

Bahkan mungkin Profesor Snape tak akan melakukan itu.

Profesor Quirrell itu JAHAT.

Tapi dia tak bisa menemukan kata-katanya, dan dia tahu kalau Harry tak akan pernah mempercayainya.

“Hermione, aku sudah berbicara pada para murid yang lebih tua,” kata Harry.” Profesor Quirrell bisa jadi satu-satunya Profesor Pertahanan yang kompeten yang akan kita peroleh dalam seluruh tujuh tahun di Hogwarts. Hal-hal lainnya bisa kita pelajari nanti. Jika kita ingin mempelajari Pertahanan, kita harus melakukannya tahun ini. Para murid yang mendaftar dalam ekstrakurikuler akan belajar sebegitu banyak, jauh lebih banyak dari apa yang Kementerian pikir para tahun pertama harusnya pelajariтАУapakah kamu tahu kalau kita akan mempelajari Mantra Patronus? Di Januari?”

“Mantra Patronus?” kata Hermione, suaranya naik dengan terkejut.

Bukunya mengatakan kalau itu adalah salah satu sihir paling terang yang dikenal, sebuah senjata melawan makhluk paling Gelap, dilemparkan memakai emosi positif murni. Itu bukanlah sesuatu yang dia harapkan untuk diajarkan oleh sang Profesor Quirrell yang jahatтАУatau mengatur untuk diajarkan, karena Hermione tak bisa membayangkan kalau dia sendiri bisa melakukan mantra itu.

“Ya,” kata Harry. “Murid-murid biasanya tak mempelajari Mantra Patronus sampai tahun kelima mereka atau bahkan lebih lama! Tapi Profesor Quirrell berkata kalau jadwal Kementerian disusun oleh Flobberworms berbicara, dan kemampuan untuk melemparkan Mantra Patronus tergantung pada emosi lebih daripada kekuatan magis. Profesor Quirrell berkata kalau dia pikir kebanyakan murid melakukan jauh lebih sedikit dari yang bisa mereka lakukan, dan tahun ini dia akan membuktikannya.”

Ada nada kekaguman memuja yang sering dimiliki suara Harry ketika dia membicarakan tentang Profesor Quirrell, dan Hermione menggigit giginya dan terus berjalan.

“Aku sudah mendaftar, sebenarnya,” kata Hermione, suaranya sedikit sunyi. “Aku melakukannya pagi ini. Untuk semuanya, seperti yang kamu katakan.”

Kalau mau ambil resiko, sekalian resiko yang besar adalah ekspresi biasanya.

Lagipula, dia tak ingin kalah, dan jika dia ingin menang dia harus belajar.

“Jadi kamu akan ada di dalam pasukan tentara, kalau begitu?” Suara Harry tiba-tiba bersemangat. “Itu luar biasa, Hermione! Aku sudah memperoleh daftar pasukanku, tapi aku yakin Profesor Quirrell akan membiarkanku menambah satu lagi, atau bertukarтАУ”

“Aku tak akan bergabung dengan tentaramu.” Suara Hermione tajam. Dia tahu kalau itu adalah asumsi masuk akal tapi itu masih menjengkelkannya.

Harry berkedip. “Bukan dengan Draco Malfoy, tentu saja. Jadi kamu ingin menjadi tentara ketiga? Biarpun kita masih belum tahu siapa jenderalnya?” Harry terdengar terkejut dan sedikit terluka, dan dia tak bisa menyalahkannya, walau tentu saja dia memang menyalahkannya, sejak fakta bahwa itu semua adalah kesalahannya. “Tapi kenapa tidak tentaraku?”

“Pikirkan tentang itu,” Hermione membentak, “dan mungkin kau akan mengetahuinya!”

Dan dia mempercepat langkahnya dan meninggalkan Harry dengan mulut terbuka di belakangnya.

*

“Profesor Quirrell,” kata Draco dalam suara paling formalnya, “aku harus memprotes penunjukanmu atas Hermione Granger sebagai jenderal ketiga.”

“Oh?” kata Profesor Quirrell, bersandar di kursinya dalam gaya santai dan biasa. “Silakan protes, Tn. Malfoy.”

“Granger tidak cocok untuk posisi itu,” kata Draco.