Выбрать главу

“Benarkah itu?”

“Tidak!” Harry berteriak. “Tidak, aku tak pernah dianiaya! Kamu pikir aku bodoh? Aku tahu tentang konsep pelecehan anak, aku tahu tentang sentuhan yang tak pantas dan semua itu dan kalau ada yang seperti itu terjadi aku akan memanggil polisi! Dan melaporkannya pada guruku! Dan mencari layanan sosial dari buku telepon! Dan memberitahu Kakek dan Nenek dan Ny. Figg! Tapi orangtuaku tak pernah melakukan sesuatu yang seperti itu, tidak akan pernah! Berani benar kamu memberi kesan macam itu!

Si penyihir dewasa memandangnya tegap. “Sudah jadi tugasku sebagai Wakil Kepala Sekolah untuk menyelidiki tanda-tanda kemungkinan penganiayaan anak-anak yang berada di bawah asuhanku.”

Kemarahan Harry sudah melonjak tak terkontrol jadi kemurkaan hitam, murni. “Jangan pernah kamu berani menghembuskan satu katapun tentang ini, tentang gagasan ini pada orang lain! Tak seorangpun, kamu dengar, McGonagall? Tuduhan semacam itu bisa merusak orang dan menghancurkan keluarga bahkan biarpun orangtuanya memang benar-benar tak bersalah! Aku sudah membaca cerita macam itu di koran!” Suara Harry sudah menanjak jadi teriakan bernada tinggi. “Sistem tak tahu begaimana menghentikannya, sistem tak mempercayai orangtua ataupun si anak waktu mereka mengatakan bahwa tak terjadi apa-apa! Jangan pernah kamu berani mengancam keluargaku seperti itu! Aku tak akan membiarkanmu menghancurkan rumahku!”

“Harry,” kata si penyihir dewasa dengan lembut, dan kemudian mengulurkan tangan padanyaтАУ

Harry mengambil langkah mundur cepat, dan tangannya tersentak dan menyingkirkan tangan si penyihir.

McGonagall terpaku, lalu dia menarik lagi tangannya, dan mengambil langkah mundur. “Harry, tidak apa-apa,” katanya. “Aku mempercayaimu.”

“Benarkah,” desis Harry. Kemurkaannya masih mendidih dalam darahnya. “Atau kamu cuma menunggu waktu berpisah denganku supaya bisa membuat laporan pengaduan?”

“Harry, aku sudah lihat rumahmu. Aku sudah lihat kamu dengan orangtuamu. Mereka mencintaimu. Kamu mencintai mereka. Aku benar-benar mempercayaimu waktu kamu berkata bahwa orangtuamu tak menganiaya kamu. Tapi aku harus bertanya, karena ada sesuatu yang aneh sedang berlangsung di sini.”

Harry memandangnya dingin. “Seperti apa?”

“Harry, aku sudah melihat banyak anak-anak teraniaya dalam waktuku di Hogwarts, akan menghancurkan hatimu kalau kamu tahu seberapa banyak. Dan, waktu kamu bahagia, kamu tidak berlaku seperti anak-anak itu, tidak sama sekali. Kamu tersenyum pada orang asing, kamu memeluk orang-orang, aku memegang pundakmu dan kamu tidak tersentak. Walau terkadang, cuma terkadang, kamu berkata atau melakukan sesuatu yang benar-benar terlihat seperti тАж seseorang yang menghabiskan sebelas tahun pertama waktu hidup mereka terkunci dalam gudang. Bukan seperti keluarga bahagia yang aku lihat kemarin.” Profesor McGonagall memiringkan kepalanya, ekspresinya semakin bertambah bingung.

Harry meresapi perkataan tadi, memprosesnya. Murka hitam mulai menyurut hilang, seiring dia sadar bahwa dia sudah didengarkan dengan hormat, dan keluarganya tidak dalam bahaya.

“Dan bagaimana kamu menjelaskan pengamatanmu, Profesor McGonagall?”

“Aku tak tahu,” katanya. “Tapi mungkin ada sesuatu yang sudah terjadi padamu yang kamu sendiri tak ingat.”

Kemarahan melonjak lagi dalam diri Harry. Itu terdengar sangat mirip dengan yang dia baca di cerita-cerita koran tentang keluarga yang hancur. “Pemendaman ingatan itu cuma pseudosains! Orang tidak memendam ingatan traumatis mereka, mereka mengingatnya terlalu jelas selama sisa masa hidup mereka!”

“Bukan, Tn. Potter. Ada Mantra yang disebut Obliviation.”

Harry diam terpaku. “Mantra yang menghapus ingatan?”

Si penyihir dewasa mengangguk. “Bukan seluruh efek dari pengalamannya, kalau kamu paham apa yang kukatakan, Tn. Potter.”

Tubuh Harry mulai menggigil. Hipotesis itu тАж tak bisa dibantah dengan mudah. “Tapi orangtuaku tak bisa melakukan itu!”

“Memang tidak,” kata Profesor McGonagall. “itu haruslah dilakukan oleh seseorang dari dunia sihir. Tidak тАж ada cara untuk memastikan, sayangnya.”

Keahlian rasionalis Harry mulai kembali aktif. “Profesor McGonagall, seberapa yakin anda dengan pengamatan anda, dan apakah ada penjelasan alternatif yang lain?”

Si penyihir membuka tangannya, seolah menunjukkan kekosongannya. “Yakin? Tak ada satupun yang kuyakini, Tn. Potter. Dalam seluruh masa hidupku aku belum pernah bertemu orang lain yang sama sepertimu. Terkadang kamu tidak terlihat seperti anak umur sebelas tahun atau bahkan sepenuhnya manusia.”

Alis Harry naik ke langitтАУ

“Aku minta maaf!” Profesor McGonagall berkata dengan cepat. Aku benar-benar minta maaf, Tn. Potter. Aku berusaha menegaskan sudut pandangku dan aku takut kalau ternyata apa yang terucap berbeda dari apa yang kupikirkanтАУ”

“Justru sebaliknya, Profesor McGonagall,” kata Harry, dan tersenyum dengan perlahan. “Aku akan menganggapnya sebagai pujian yang sangat besar. Tapi apakah anda mau mendengar penjelasan alternatifku?”

“Silakan.”

“Seorang anak sudah ditakdirkan untuk tidak terlalu lebih pintar dibanding orangtua mereka,” kata Harry. “Atau terlalu lebih waras, mungkinтАУayahku bisa saja mengalahkanku kalau dia, kamu tahu, benar-benar serius, bukannya memakai kecerdasan dewasanya hanya untuk mencari-cari alasan baru untuk tidak merubah pikirannyaтАУ” Harry berhenti. “Aku terlalu cerdas, Profesor. Tak ada yang perlu kukatakan pada anak normal. Orang dewasa tidak cukup menghormatiku untuk benar-benar berbicara denganku. Dan jujur saja, kalaupun mereka mau, mereka tak akan terdengar sepintar Richard Feynman, jadi aku lebih baik membaca sesuatu yang Richard Feynman tulis saja. Aku terisolir, Profesor McGonagall. Aku sudah terisolir seumur hidupku. Mungkin itu memiliki efek yang sama seperti dikunci dalam gudang. Dan aku terlalu pintar untuk memandang orangtuaku dengan cara pendang yang dirancang untuk dilakukan anak normal. Orangtuaku mencintaiku, tapi mereka tak merasa diwajibkan untuk merespon pada alasan, dan terkadang aku merasa seolah merekalah yang seperti anak-anakтАУanak yang tak mau mendengarkan dan mempunyai kekuasaan absolut atas seluruh eksistensiku. Aku mecoba untuk tak terlalu getir tentangnya, tapi aku juga mencoba untuk jadi jujur terhadap diri sendiri, jadi, ya, aku merasa getir. Dan aku juga memiliki masalah manajemen marah, tapi aku sedang berusaha mengatasinya. Itu saja.”

“Itu saja?”

Harry mengangguk tegas. “Itu saja. Aku yakin, Profesor McGonagall, bahkan dalam dunia sihir Inggris, penjelasan normal selalu layak untuk dipertimbangkan?”

*

Adalah di waktu kemudian di hari itu, matahari turun di langit musim panas dan para pembelanja mulai berangsur-angsur habis. Beberapa toko mulai tutup; Harry dan Profesor McGonagall sudah membeli buku-buku pelajarannya dari ‘Flourish and Blotts’ nyaris sebelum tutup. Cuma sedikit ledakan waktu Harry sudah mengantri untuk kata kunci “Arithmancy” dan mendapati bahwa buku pelajaran untuk tahun ketujuh itu tak menyebut hal matematis yang lebih rumit dari trigonometri.

Walaupun di saat ini, impian akan buah penelitian yang tergantung rendah sedang jauh dari pikiran Harry.

Di saat ini, keduanya sedang berjalan keluar dari toko Ollivander, dan Harry sedang memandangi tongkat sihirnya. Dia mengayunkannya, dan muncullah kemilau multiwarna, yang seharusnya tidak memberi kejutan lebih setelah hal-hal yang ia lihat hari ini, tapi entah kenapaтФА

Aku bisa sihir.

Aku. Dalam, diriku sendiri. Aku ini magis; aku ini penyihir.

Dia sudah merasakan sihir mengalir dalam tangannya, dan di waktu itu juga, sadar bahwa ia selalu memiliki rasa itu, bahwa dia sudah mempunyainya seluruh hidupnya, rasa yang bukan penglihatan atau suara atau bau atau pengecap atau sentuhan tapi cuma sihir. Bagai memiliki mata tetapi membiarkannya tetap tertutup, hingga kamu tak sadar bahwa kamu melihat kegelapan; dan kemudian satu hari mata itu terbuka, dan menyaksikan dunia. Getaran itu mengalir ke seluruh tubuhnya, menyentuh seluruh bagian dirinya, membangunkan mereka, lalu hilang dalam sekejap; meninggalkan hanya suatu pengetahuan bahwa dia sekarang adalah penyihir, dan akan selalu sejak dulu, dan bahkan, dalam cara yang aneh, selalu mengetahuinya.