Выбрать главу

“Mungkin dia akan menyerangmu,” kata Draco. “Kamu adalah rivalnya.”

“Tapi aku adalah rival yang bersahabat,” kata Harry dengan seringai keji. “Aku membelikannya sebuah hadiah ulang tahun yang bagus dan sebagainya. Kamu tak akan langsung menyabotase rival bersahabatmu seperti itu.”

“Bagaimana dengan menyabotase kesempatan temanmu dalam pertarungan yang adil?” kata Draco dengan marah. “Aku kira kita ini teman!”

“Biarkan aku perbaiki kalimat tadi,” kata Harry. “Granger tak akan menyabotase rival bersahabat. Tapi itu karena dia memiliki niat membunuh semangkuk anggur basah. Kamu akan. Kamu benar-benar akan. Dan coba tebak, begitu juga denganku.”

SIALAN!

*

Jika itu adalah suatu pertunjukan sandiwara, akan ada musik dramatik.

Sang pahlawan, tampil tanpa cela dalam jubah berpotongan hijau serta rambut putih-pirang yang disisir sempurna, menghadapi sang penjahat.

Sang penjahat, bersandar dalam kursi kayu sederhana dengan gigi tonggosnya jelas terlihat dan rambut ikal warna coklat kemerahan liarnya melayang melewati pipinya, menghadap sang pahlawan.

Itu adalah Rabu, 30 Oktober, dan pertempuran pertama akan tiba di hari Minggu.

Draco sedang berdiri di kantor Jenderal Granger, suatu ruangan yang seukuran ruang kelas kecil. (Kenapa tiap kantor jenderal sebegitu luas, Draco tak cukup yakin. Satu kursi dan satu meja akan cukup memadai untuknya. Dia bahkan tak cukup jelas kenapa para jenderal memerlukan kantor, pasukannya tahu di mana untuk menemukannya. Kecuali Profesor Quirrell dengan sengaja mengatur kantor besar untuk mereka untuk simbol status, yang dalam hal itu Draco akan dukung sepenuhnya.)

Granger duduk di satu-satunya kursi seperti suatu tahta, sampai ke ujung lain dari kantor di mana pintunya terbuka. Ada meja persegi panjang memanjang di tengah ruangan di antara mereka, dan empat meja bundar kecil bertebaran di sekeliling, tapi hanya satu kursi itu, sampai ke ujung lainnya. Ruangan itu memiliki jendela-jendela di sepanjang satu sisi dinding, dan satu sorot sinar matahari menyentuh bagian atas dari rambut Granger seperti mahkota yang berpendar.

Akan jadi sesuatu yang bagus jika Draco bisa berjalan maju perlahan. Tapi ada meja yang menghalangi, dan Draco harus mengelilinginya secara diagonal, dan tak ada cara yang baik untuk melakukan itu dalam suatu cara yang dramatik dan berwibawa. Apakah itu disengaja? Jika itu adalah ayahnya, itu pasti memang; tapi ini adalah Granger, jadi pasti tidak.

Tak ada tempat untuknya duduk, dan Granger tidak berdiri juga.

Draco menjaga amarah sepenuhnya dari wajahnya.

“Yah, Tn. Draco Malfoy,” kata Granger begitu Draco berdiri di depannya, “kamu meminta pertemuan denganku dan aku sudah dengan murah hati mengabulkannya. Apakah permohonanmu?”

Pergi bersamaku untuk mengunjungi Malfoy Manor, ayahku dan aku ingin menunjukkanmu beberapa mantra menarik.

“Rivalmu, Potter, datang kepadaku dengan suatu tawaran,” kata Draco, menempatkan pandangan serius di wajahnya. “Dia tak memiliki masalah untuk kalah padaku, tapi akan memalukan jika kamu menang. Jadi dia ingin bergabung denganku dan menghabiskanmu secepatnya, bukan hanya di pertempuran pertama kita, seluruhnya. Jika aku tak melakukan itu, Potter ingin aku menahan diri atau mengganggumu, sementara dia meluncurkan serangan mati-matian padamu dalam langkah pertamanya.”

“Aku mengerti,” kata Granger, terlihat terkejut. “Dan kamu menawariku bantuan melawannya?”

“Tentu saja,” kata Draco dengan halus. “Aku tak berpikir apa yang ingin dia lakukan padamu adalah sesuatu yang adil.”

“Wah, itu adalah sesuatu yang sangat baik, Tn. Malfoy,” kata Granger. “Aku minta maaf untuk cara bicaraku padamu tadi. Kita harus jadi teman. Boleh aku memanggilmu Drakey?”

Lonceng alarm mulai bersuara di kepala Draco, tapi ada kemungkinan kalau dia memang sungguh-sungguh тАж .

“Tentu saja,” kata Draco, “jika aku boleh memanggilmu Hermy.”

Draco cukup yakin dia melihat ekspresinya berkerlip.

“Bagaimanapun juga,” kata Draco, “aku berpikir akan sangat layak untuk Potter jika kita berdua menyerangnya dan menyingkirkannya.”

“Tapi itu tak akan adil untuk Tn. Potter, bukan begitu?” kata Granger.

“Aku pikir itu akan sangat adil,” kata Draco. “Dia merencanakan untuk melakukannya padamu lebih dulu.”

Granger memberinya pandangan tegas yang mungkin akan mengintimidasinya jika dia adalah seorang Hufflepuff bukannya seorang Malfoy. “Kamu pikir aku cukup bodoh, bukan begitu, Tn. Malfoy?”

Draco tersenyum mempesona. “Tidak, Nona Granger, tapi aku pikir aku paling tidak akan memeriksa. Jadi, apa yang kamu inginkan?”

“Apakah kamu menawari untuk menyogokku?” kata Granger.

“Tentu,” kata Draco. “Bisakah aku menyelipkanmu satu Galleon dan membuatmu mengalahkan Potter bukannya aku untuk setahun penuh?”

“Tidak,” kata Granger, “tapi kamu bisa menawariku sepuluh Galleon dan membuatku menyerang kalian berdua dengan adil, dan bukannya hanya kamu.”

“Sepuluh Galleon adalah uang yang banyak,” kata Draco dengan hati-hati.

“Aku tak tahu kalau keluarga Malfoy itu miskin,” kata Granger.

Draco menatap Granger.

Dia mulai mendapatkan perasaan aneh tentang ini.

Jawaban yang satu itu tak terasa seperti hal yang harusnya datang dari gadis yang satu ini.

“Yah,” kata Draco, “kamu tak akan jadi kaya dengan membuang-buang uang, kamu tahu.”

“Aku tak tahu apakah kamu tahu apa itu dokter gigi, Tn. Malfoy, tapi orangtuaku adalah dokter gigi dan apa pun yang kurang dari sepuluh Galleon tak layak memperoleh waktuku sama sekali.”

“Tiga Galleon,” kata Draco, lebih merupakan suatu pemeriksaan daripada yang lain.

“Tidak,” kata Granger. “Jika kau benar-benar ingin pertarungan seimbang, aku tak percaya kalau seorang Malfoy ingin suatu pertarungan seimbang tidak sebanyak daripada dia menginginkan sepuluh Galleon.”

Draco mulai memperoleh perasaan yang sangat aneh tentang ini.

“Tidak,” kata Draco.

“Tidak?” kata Granger. “Ini adalah tawaran dengan batasan waktu, Tn. Malfoy. Apakah kamu yakin kamu ingin mengambil resiko sepanjang tahun diremukkan dengan menyedihkan oleh si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup? Itu akan jadi cukup memalukan untuk Keluarga Malfoy, bukan begitu?”

Itu adalah argumen yang persuasif, argumen yang sukar untuk ditolak, tapi kamu tidak menjadi kaya dengan membelanjakan uang di mana hatimu mengatakan padamu kalau itu adalah suatu jebakan.

“Tidak,” kata Draco.

“Sampai bertemu di hari Minggu,” kata Granger.

Draco berbalik dan berjalan keluar dari kantor tanpa kata.

Itu tadi tidak benar тАж .

*

“Hermione,” kata Harry dengan sabar, “kita harusnya membuat rencana melawan satu sama lain. Kamu bahkan bisa mengkhianatiku dan itu tak akan berarti apa pun di luar medan tempur.”

Hermione menggelengkan kepalanya. “Itu tak baik, Harry.”

Harry mendesah. “Aku tak berpikir kalau kamu memiliki semangat dari semua ini sedikit pun.”

Itu tak baik. Dia sungguh-sungguh mengatakan itu. Hermione tak tahu apakah harus merasa tehina atas apa yang Harry pikirkan atas dirinya, atau cemas tentang apakah dia memang benar terdengar seperti seorang pelaku kebaikan biasanya.

Itu mungkin adalah saat yang tepat untuk mengganti subjek pembicaraan.

“Bagaimanapun juga, apakah kamu melakukan sesuatu yang spesial untuk besok?” kata Hermione. “ItuтАУ”

Suaranya terpotong seketika saat dia menyadari.

“Ya, Hermione,” kata Harry sedikit ketat, “hari apa itu?”

*

Jeda:

Ada satu waktu di mana 31 Oktober pernah disebut sebagai Halloween di Inggris sihir.

Sekarang itu adalah Hari Harry Potter.

Harry sudah menolak segala tawaran, bahkan tawaran dari Menteri Fudge yang mungkin akan baik untuk bantuan politikal di masa depan dan yang karenanya dia benar-benar harus menggigit giginya dan terima. Tapi bagi Harry, 31 Oktober akan selalu menjadi Hari Pangeran Kegelapan Membunuh Orangtuaku. Harusnya ada peringatan berkabung yang bermartabat di suatu tempat, dan jika memang ada yang seperti itu, dia tidak diundang.