“Kau tahu, Jenderal Granger,” kata Harry keras-keras, “kau harusnya menunggu menyerang sampai setelah aku bertarung dengan Jenderal Malfoy. Kamu mungkin akan bisa mendapatkan semua yang selamat.”
Dari suatu tempat terdengar tawa gadis bernada tinggi.
Harry membeku.
Itu bukan Hermione.
Dan itulah saat ketika nyanyian mengerikan, ganjil, riang mulai bangkit, datang dari sekeliling mereka.
“Don’t be frightened, don’t be sad,
We’ll only hurt you if you’re bad…”
“Granger curang!” sembur Draco di dalam perisainya. “Dia membangunkan kembali para tentaranya! Kenapa Profesor Quirrell tidakтАУ”
“Biar aku tebak,” kata Harry, mual mulai bergolak di perutnya. Dia benar-benar benci kalah. “Itu adalah pertempuran yang sangat mudah, benar? Mereka berjatuhan seperti lalat?”
“Ya,” kata Draco. “Kami mengenai mereka semua dalam tembakan pertamaтАУ”
Pandangan sadar penuh kengerian menyebar dari Draco kepada para Chaos Legionnaires.
“Tidak,” kata Harry, “kita tidak.”
Sosok-sosok berkamuflase mulai bermuculan dari dalam pepohonan.
“Sekutu?” kata Harry.
“Sekutu,” kata Draco.
“Bagus,” kata suara Jenderal Granger, dan suatu spiral energi hijau menyambar keluar dari hutan dan meremukkan perisai Draco menjadi serpihan.
*
Jenderal Granger mengamati medan perang dengan perasaan puas nyata. Dia berakhir dengan sembilan Sunshine Soldier, tapi itu mungkin cukup untuk menangani mereka yang masih selamat dari pasukan musuh, khususnya ketika Parvati dan Anthony dan Ernie sudah memegang tongkat sihir mereka pada Jenderal Potter, yang dia perintahkan untuk ditangkap hidup-hidup (yah, sadar).
Itu memang Jahat, dia tahu, tapi dia sungguh sungguh sungguh ingin menyombong.
“Ada suatu trik, bukan begitu?” kata Harry, ketegangan mulai terlihat di suaranya. “Itu haruslah merupakan suatu trik. Kau tak bisa langsung menjadi seorang jenderal sempurna. Tidak di atas semuanya. Kau tidak se-Slytherin itu! Kau tidak menulis puisi menyeramkan! Tak satu pun yang sebaik itu atas semuanya!”
Jenderal Granger melihat sekeliling pada para Sunshine Soldier, dan kemudian melihat kembali pada Harry. Semua orang mungkin melihat ini pada layar di luar.
Dan Jenderal Granger berkata, “Aku bisa melakukan apa pun jika aku belajar cukup keras.”
“Oh itu namanya omтАУ”
“Somnium.”
Harry tersungkur ke tanah di tengah kalimat.
“SUNSHINE MENANG,” ujar si suara besar dari Profesor Quirrell, seolah datang dari semua tempat dan tidak dari mana pun.
“Kebaikan berjaya!” teriak Jenderal Granger.
“Hooray!” sorak para Sunshine Soldier. Bahkan para anak laki-laki Gryffindor mengatakannya, dan mereka mengatakannya dengan bangga.
“Dan apa moral untuk pertempuran hari ini?” kata Jenderal Granger.
“Kita bisa melakukan apa pun jika kita belajar cukup keras!”
Dan mereka yang selamat dari Sunshine Regiment berbaris menuju medan kemenangan, menyanyikan lagu mars mereka saat mereka berbaris:
Don’t be frightened, don’t be sad,
We’ll only hurt you if you’re bad,
And send you to a home that’s true,
With new friends to watch over you,
Be sure to tell them you were sent
By Granger’s Sunshine Regiment!
*Chapter 31*: Bekerja Kelompok, Bg 2
Kelanjutan:
*
Harry berjalan maju dan mundur di kantor jenderalnya, yang adalah suatu ruangan yang luar biasa untuk mondar-mandir, itu tak memiliki kegunaan lain sejauh yang bisa dia lihat.
Bagaimana?
Bagaimana?
Hermione tidak seharusnya memenangkan pertempuran itu! Tidak pada percobaan pertamanya, tidak ketika dia bukan seorang yang melakukan kekerasan pada dasarnya, secara otomatis menjadi seorang komandan militer besar di atas semuanya adalah keterlaluan bahkan untuk dia.
Apakah dia membaca tentang taktik itu di sebuah buku sejarah militer? Tapi itu bukanlah hanya satu taktik, dia sudah dengan sempurna menempatkan pasukannya untuk menghadang ancaman apa pun, pasukannya terkoordinasi dengan lebih baik daripada pasukannya atau pasukan Draco тАж .
Apakah Profesor Quirrell melanggar janjinya untuk tak menolongnya? Apakah dia memberinya diary Jenderal Tacticus atau apa?
Harry melewatkan sesuatu di sini, sesuatu yang benar-benar penting, dan pikirannya berputar-putar dalam lingkaran, dan dia masih tak mampu memecahkannya.
Akhirnya Harry menghela napas. Dia tak sampai ke mana pun untuk yang satu ini, dan dia harus mempelajari Kutukan Bor Perusak dari Hermione atau seseorang sebelum pertempuran selanjutnyaтАУProfesor Quirrell sudah menjelaskan pada Harry, suaranya terhibur tapi dengan usungan tajam peringatan, bahwa “tidak boleh ada benda-benda magis kecuali yang sudah kuberikan padamu” termasuk teknologi Muggle tak peduli seberapa jauh itu bukan sihir. Plus Harry juga perlu mencari tahu bagaimana mengalahkan Tn. Goyle kali berikutnya тАж .
Pertarungan-pertarungan dihitung sebagai banyak poin Quirrell jika kamu adalah seorang jenderal, dan Harry perlu bergegas jika dia ingin memenangkan permintaan Natal Profesor Quirrell.
*
Di dalam kamar pribadinya di Slytherin, Draco Malfoy memandang jauh ke udara, seolah dinding di depan mejanya adalah permukaan yang paling mengagumkan di dunia.
Bagaimana?
Bagaimana?
Bila dipikirkan lagi itu harusnya adalah suatu ide yang kentara sejauh rencana licik, tapi Granger harusnya tidak licik! Dia terlalu Hufflepuff untuk menggunakan Kutukan Serang Sederhana! Apakah Profesor Quirrell menasihatinya tak peduli dengan janjinya, atau тАж .
Dan kemudian Draco akhirnya melakukan apa yang harusnya dia lakukan jauh lebih awal.
Apa yang harusnya dia lakukan setelah pertama kali dia bertemu Granger.
Apa yang Harry Potter sudah katakan padanya untuk dilakukan, melatihnya untuk dilakukan, dan masih Harry juga mempertingatkan Draco kalau memerlukan waktu untuk membuat otaknya sadar bahwa metode itu diterapkan pada kehidupan nyata, dan Draco belum memahami itu sampai hari ini. Dia bisa menghindari tiap-tiap kesalahannya jika dia menerapkan hal-hal yang Harry sudah katakan padanyaтАУ
Draco mengatakan keras-keras, “Aku menyadari kalau aku bingung.”
Kekuatanmu sebagai seorang rasionalis adalah kemampuanmu untuk lebih bingung oleh fiksi daripada realitas тАж .
Draco bingung.
Dengan begitu, sesuatu yang dia percayai adalah fiksi.
Granger harusnya tak bisa melakukan semua itu.
Dengan begitu, dia mungkin tidak.
Aku janji tidak akan membantu Jenderal Granger dalam cara apa pun yang kalian berdua tak ketahui.
Dengan kesadaran ngeri seketika, Draco menyapu kertas-kertas dari depannya, memburu di antara kekacauan di mejanya, sampai dia menemukannya.
Dan itu dia.
Tepat di dalam daftar orang-orang dan perlengkapan yang ditetapkan kepada ketiga bala tentara.
Terkutuk Profesor Quirrell!
Draco sudah membacanya dan dia masih belum melihatnyaтАУ
*
Sinar matahari sore tercurah ke dalam kantor Sunshine Regiment, menyinari Jenderal Granger di kursinya seolah dia berpendar dengan aura emas.
“Berapa lama kau pikir yang akan dibutuhkan oleh Malfoy untuk memecahkannya?” kata Jenderal Granger.
“Tak lama,” kata Kolonel Blaise Zabini. “Dia mungkin sudah mengetahuinya. Berapa lama yang dibutuhkan Potter untuk memecahkannya?”
“Selamanya,” kata Jenderal Granger, “kecuali Malfoy memberitahunya, atau salah satu dari para pasukannya sendiri menyadarinya. Harry Potter tidak berpikir seperti itu.”
“Benarkah?” kata Kapten Ernie Macmillan, melihat ke atas dari salah satu meja ujung di mana dia sedang dihancurkan dalam catur oleh Kapten Ron Weasley. (Mereka membawa kembali seluruh kursi-kursi lain setelah Malfoy pergi, tentu saja.) “Maksudku itu sepertinya terlihat jelas untukku. Siapa yang mencoba untuk mencari seluruh ide sendirian?”