DanтФА
“Benar-benar menarik bahwa kamu ditakdirkan untuk tongkat sihir ini ketika saudara tongkat ini, saudaranya memberimu luka itu.”
Itu tidak mungkin suatu kebetulan. Ada sekitar ribuan tongkat sihir dalam toko itu. Yah, oke, sebenarnya itu bisa saja suatu kebetulan, ada sekitar 6 milyar orang di dunia dan kebetulan dengan tingkat kemungkinan seribu banding satu terjadi tiap hari. Tapi Teorema Bayes berkata bahwa hipotesis masuk akal yang membuatnya lebih tinggi dari seribu banding satu untuk dia akhirnya bertemu dengan saudara tongkat sihir Pangeran Kegelapan, akan selalu punya keuntungan.
Profesor McGonagall hanya berkata tentang betapa ganjil hal itu dan tak meneruskannya, yang membuat Harry jadi kaget atas rasa tak penasaran semata yang begitu luar biasa dalam diri para penyihir. Tidak dalam dunia manapun Harry akan hanya berkata “Hm” dan berjalan keluar dari toko tanpa sedikitpun mencoba untuk membuat suatu hipotesis atas apa yang terjadi.
Tangan kirinya naik dan menyentuh lukanya.
Apa тАж sebenarnya тАж
“Sekarang kamu adalah seorang penyihir penuh,” kata Profesor McGonagall. “Selamat.”
Harry mengangguk.
“Dan apa pendapatmu tentang dunia sihir?” katanya.
“Ini aneh,” kata Harry. “Aku seharusnya sedang berpikir tentang semua yang sudah aku lihat dari sihir тАж semua yang aku tahu bisa terjadi, dan semua yang aku sekarang tahu adalah kebohongan, dan seluruh tugas di depanku untuk kupahami. Tetapi aku malah mendapati diri teralihkan oleh hal-hal remah seperti,” harry menurunkan suaranya, “seluruh perkara Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup ini.” Sepertinya tak ada orang di sekitar, tapi tak ada gunanya menantang nasib.
Profesor McGonagall berdeham. “Benarkah? Kelihatan kok.”
Harry mengangguk. “Ya, ini hanya тАж aneh. Untuk mengetahui bahwa kamu adalah bagian dari suatu cerita besar, petualangan mengalahkan si Pangeran Kegelapan yang besar dan mengerikan, dan itu sudah selesai. Berakhir. Benar-benar sudah usai. Seperti kalau kamu adalah Frodo Baggins dan kamu mengetahui bahwa orangtuamu membawamu ke Mount Doom dan sudah membuatmu melemparkan Cincin ketika kamu berusia satu tahun dan kamu bahkan tak mengingatnya.”
Senyum Profesor McGonagall entah kenapa terlihat konstan.
“Kamu tahu, kalau aku adalah orang lain, siapapun itu, aku mungkin akan sedikit cemas hidup dengan awal yang seperti itu. Wah, Harry, apa yang sudah kamu lakukan setelah kamu mengalahkan Pangeran Kegelapan? Toko bukumu sendiri? Luar biasa! Hey, kamu tahu tidak aku menamakan anakku seperti namamu? Tapi aku berharap supaya ini tidak jadi masalah.” Harry mendesah. “Tapi tetap saja тАж ini sudah cukup untuk membuatku berharap bahwa masih ada beberapa hal yang belum selesai dari petualangan, hanya supaya aku bisa berkata bahwa, kau tahu, bagaimanapun ikut berpartisipasi.”
“Oh?” kata Profesor McGonagall dalam nada yang aneh. “Dan apa yang kamu pikirkan?”
“Yah, contohnya, kamu tadi menyebutkan kalau orangtuaku dikhianati. Siapa yang mengkhianati mereka?”
“Sirius Black,” kata si penyihir, hampir meludahkan namanya. “Dia di Azkaban. Penjara sihir.”
Seberapa besar kemungkinannya Sirius Black melarikan diri dari penjara dan aku harus melacaknya dan mengalahkannya dalam suatu duel spektakuler, atau mungkin dalam cara yang lebih baik menaruh hadiah besar atas kepalanya dan bersembunyi di Australia sementara aku menunggu hasilnya?”
Profesor McGonagall berkedip. Dua kali. “Tidak mungkin. Belum pernah ada yang bisa melarikan diri dari Azkaban, dan aku meragukan bahwa dia akan jadi yang pertama.”
Harry sedikit skeptis terhadap kalimat “tidak ada orang yang pernah melarikan diri dari Azkaban” itu. Tapi tetap saja, mungkin dengan bantuan sihir kamu bisa mendapatkan penjara yang nyaris mendekati 100% sempurna, khususnya kalau kamu memiiki tongkat sihir dan mereka tidak. Cara terbaik untuk bisa keluar dari sana mungkin adalah untuk tidak masuk ke sana dari awalnya.
“Baiklah kalau begitu,” kata Harry. “Sepertinya sudah terselesaikan dengan rapi.” Dia mendesah, menggosok tangannya ke kepala. “Atau mungkin si Pangeran Kegelapan belum benar-benar mati malam itu. Tidak sepenuhnya. Arwahnya masih gentayangan, berbisik pada orang-orang dalam mimpi buruk dan yang meluap ke dunia nyata, mencari jalan untuk kembali ke tanah kehidupan yang dia sudah berjanji untuk hancurkan, dan sekarang, selaras dengan ramalan kuno, dia dan aku sudah terkunci dalam takdir duel hidup dan mati di mana pemenang akan kalah dan pecundang akan menangтФА”
Kepala Profesor McGonagall berpaling, dan matanya menatapi benda-benda di daerah sekitar, seolah mencari pendengar di jalanan.
“Aku cuma bercanda, Profesor,” Harry berkata dengan jengkel. Sheesh, kenapa dia selalu menganggap serius semuanyaтФА”
Sensasi yang mengendap perlahan mulai terasa di dalam perut Harry.
Profesor McGonagall melihat Harry dengan ekspresi tenang. Ekspresi yang sangat, sangat tenang. Kemudian dia kenakan senyumannya. “Tentu saja kamu sedang bercanda, Tn. Potter.”
Aw crap.
Kalau Harry diharuskan menjadikan dugaan tanpa kata yang terlintas dalam pikirannya tadi ke dalam bentuk formal, itu akan jadi kira-kira seperti, ‘Kalau aku estimasi kemungkinan dari Profesor McGonagall melakukan apa yang baru saja aku lihat sebagai hasil dari dirinya mengontrol dengan hati-hati ekspresinya sendiri, melawan kemungkinan terbagi atas semua hal yang dia akan lakukan biasanya waktu aku membuat gurauan buruk, maka gelagat tadi adalah bukti signifikan kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu.’
Tapi yang sebenarnya Harry pikirkan adalah, Aw crap.
Harry memalingkan kepalanya sendiri untuk memindai jalan. Nggak, tidak ada orang di dekat sini. “Dia belum mati, ya kan,” Harry mendesah.
“Tn. PotterтФА”
“Sang Pangeran Kegelapan masih hidup. Tentu saja dia masih hidup. Itu cuma sikap atas optimisme total yang membuatku bahkan bermimpi atas hal yang sebaliknya. Aku pasti sudah hilang akal, aku tak bisa bayangkan apa yang sedang kupikirkan. Hanya karena seseorang berkata bahwa tubuhnya ditemukan dalam keadaan terbakar sampai hangus, aku tak bisa bayangkan kenapa aku sampai bisa berpikir kalau dia sudah mati. Sudah jelas kalau aku masih perlu banyak belajar tentang seni pesimisme yang pantas.”
“Tn. PotterтФА”
“Paling tidak beritahu aku kalau memang tidak ada ramalan тАж .” Profesor McGonagall masih memberinya senyum cerah yang standar itu. “Oh, kamu pasti baru bergurau.”
“Tn. Potter, kamu tidak boleh membuat-buat hal untuk kamu khawatirkanтФА”
“Apakah kamu benar-benar akan berkata seperti itu padaku? Bayangkan bagaimana reaksiku nanti, waktu aku tahu kalau ternyata memang ada hal yang harus kukhawatirkan.”
Senyum standarnya runtuh.
Pundak Harry merosot. “Aku punya segenap dunia sihir untuk dianalisa. Aku tak punya waktu untuk ini.”
Lalu keduanya diam, saat seorang pria dalam jubah oranye muncul di jalan dan dengan perlahan melewati mereka; mata Profesor McGonagall mengawasinya, tak kentara. Mulut Harry bergerak sewaktu dia menggigit keras bibirnya, dan mereka yang mengamati dengan seksama pasti memperhatikan munculnya setitik kecil darah.
Ketika pria berjubah oranye sudah melewati mereka jauh, Harry berkata lagi, dalam gumam rendah. “Apakah kamu akan memberitahuku yang sebenarnya sekarang, Profesor McGonagall? Dan jangan coba untuk mengabaikannya, aku tidak bodoh.”
“Kamu baru sebelas tahun, Tn. Potter!” dia berkata dalam bisikan tajam.
“Dan karenanya tak pantas dianggap sebagai manusia. Maaf тАж untuk sesaat tadi, aku lupa.”
“Hal ini adalah hal penting dan mengerikan! Ini semua adalah rahasia, Tn. Potter! Ini adalah suatu malapetaka bahwa kamu, masih semuda ini, untuk bahkan tahu sebanyak ini! Kamu tidak boleh memberitahu siapapun, kamu mengerti? Siapapun itu!”