Ada satu jeda yang panjang; Harry, berdiri di samping Draco, terlihat cukup tergoncang.
Apa dalam nama Merlin yang sudah dia minta?
“Aku jelas harap,” kata Profesor Quirrell, “kalau kamu menyiapkan permintaan lain, jika aku tak mengabulkan yang itu.”
Ada jeda lain.
Harry mengambil satu napas panjang. “Aku tidak menyiapkannya,” katanya, “tapi aku sudah memikirkan yang lain.” Harry Potter berputar untuk memandang ke arah para penonton, dan suaranya tegas saat dia berbicara. “Orang-orang takut terhadap para pengkhianat karena kerusakan yang dilakukan oleh si pengkhianat secara langsung, para prajurit yang mereka tembak atau rahasia yang mereka katakan. Tapi itu hanyalah bagian dari bahaya. Apa yang orang-orang lakukan karena mereka takut terhadap para pengkhianat juga memiliki harga yang harus dibayar oleh mereka. Aku memakai strategi itu hari ini melawan Sunshine dan Dragon. Aku tak memberi tahu pada para pengkhianatku untuk membuat sebanyak mungkin kerusakan nyata. Aku mengatakan pada mereka untuk bertindak dalam suatu cara yang akan membuat ketidakpercayaan dan kebingungan paling banyak, dan buat para jenderal melakukan hal yang paling merugikan untuk dicoba dan menghentikan mereka dari melakukan hal itu lagi. Ketika hanya ada sedikit pengkhianat dan seluruh negara melawan mereka, adalah masuk akal kalau apa yang sedikit pengkhianat lakukan mungkin lebih sedikit merusak daripada apa yang seluruh negara lakukan untuk menghentikan mereka, bahwa penyembuhnya mungkin lebih buruk daripada penyakitnyaтАУ”
“Tn. Potter,” kata sang Profesor Pertahanan, suaranya seketika memotong, “pelajaran dari sejarah adalah bahwa kau sederhananya salah. Generasi orangtuamu melakukan terlalu sedikit untuk menyatukan diri mereka sendiri, bukan terlalu banyak! Seluruh negara ini nyaris jatuh, Tn. Potter, walau kau tidak ada di sana untuk melihatnya. Aku sarankan supaya kamu menanyakan teman-teman sekamarmu di Ravenclaw berapa banyak dari mereka yang sudah kehilangan keluarga pada sang Pangeran Kegelapan. Atau jika kamu memang lebih bijak, jangan bertanya! Apakah kau memiliki permintaan untuk disampaikan, Tn. Potter?”
“Jika anda tak keberatan,” kata suara lembut Albus Dumbledore, “Aku ingin mendengar apa yang Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup ingin katakan. Dia memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan kita berdua dalam menghentikan perang.”
Beberapa orang tertawa, tapi tak banyak.
Pandangan Harry Potter bergerak ke arah Dumbledore, dan dia mempertimbangkan untuk sesaat. “Aku tak berkata kalau anda salah, Profesor Quirrell. Dalam perang terakhir, orang-orang tak bertindak bersama, dan seluruh negara nyaris jatuh kepada beberapa puluh penyerang, dan ya, itu mengenaskan. Dan jika kami membuat kesalahan yang sama, ya, itu akan jadi lebih mengenaskan. Tapi kamu tak pernah memerangi pertempuran yang sama dua kali. Dan masalahnya adalah, musuh juga diizinkan untuk jadi pintar. Jika kau terpecah kau rentan di satu cara; tapi ketika kau mencoba untuk menyatu, maka kau menghadapi resiko lain, dan harga-harga yang lain, dan musuh akan mencoba mengambil keuntungan dari itu, juga. Kau tak bisa berhenti berpikir hanya pada satu tingkat permainan.”
“Kesederhanaan juga memiliki banyak hal yang bisa dihargai, Tn. Potter,” kata suara kering sang Profesor Pertahanan. “Aku jelas berharap kalau kamu sudah mempelajari sesuatu pada hari ini tentang bahaya strategi-strategi yang lebih rumit daripada menyatukan orang-orangmu dan menyerang musuhmu. Dan jika semua ini tidak terikat ke dalam permohonanmu entah bagaimana, aku akan cukup jengkel.”
“Ya,” kata Harry Potter, “adalah cukup sulit untuk membuat suatu permintaan untuk menyimbolkan harga dari persatuan. Tapi masalah dari bertindak bersama bukan hanya untuk peperangan, itu adalah sesuatu yang kita harus pecahkan di seluruh kehidupan kita, setiap hari. Jika semua orang berkoordinasi memakai peraturan yang sama, dan peraturannya adalah peraturan bodoh, maka jika satu orang memutuskan untuk melakukan hal yang berbeda, mereka melanggar aturan. Tapi jika semua orang memutuskan untuk melakukan hal yang berbeda, mereka bisa. Itu adalah masalah yang tepat sama dari semua orang perlu bertindak bersama. Tapi untuk orang yang pertama berbicara, itu terasa seolah mereka bertindak melawan kerumunan. Dan jika kau berpikir kalau satu-satunya hal penting adalah bahwa orang-orang harus selalu bersatu, maka kau tak akan pernah merubah permainannya, tak peduli seberapa bodoh peraturannya. Jadi permintaanku sendiri, untuk menyimbolkan apa yang terjadi ketika orang-orang bersatu di arah yang salah, adalah bahwa di Hogwarts kita harus memainkan Quidditch tanpa Snitch.”
“APA?” teriak ratusan suara di kerumunan, saat rahang Draco terjatuh.
“Snitchnya merusak keseluruhan permainan,” kata Harry Potter. “Semua yang pemain-pemain lain lakukan akan berakhir jadi tak relevan. Akan jadi amat sangat lebih masuk akal untuk sekadar membeli satu penunjuk waktu. Itu adalah salah satu hal-hal yang luar biasa bodoh yang kau tak sadari hanya karena kau tumbuh besar bersamanya, bahwa orang-orang hanya melakukan karena semua orang lain melakukannyaтАУ”
Tapi di titik itu suara Harry Potter tak bisa lagi didengar, karena kerusuhan sudah dimulai.
*
Kerusuhannya berakhir sekitar lima belas detik kemudian, setelah satu semburan api raksasa meluncur dari menara tertinggi Hogwarts pada suara ratusan guntur. Draco tak tahu kalau Dumbledore bisa melakukan itu.
Para murid duduk lagi sangat hati-hati dan dengan diam.
Profesor Quirrell tertawa, tanpa jeda. “Ya sudah, Tn. Potter. Kehendakmu akan terkabul.” Sang Profesor Pertahanan memberi jeda dengan sengaja. “Tentu saja, aku hanya menjanjikan satu rencana licik. Dan itulah yang kalian bertiga akan dapatkan.”
Draco sudah setengah mengharapkan kata-kata tadi, tapi sekarang mereka masih datang sebagai suatu kejutan; Draco bertukar pandangan cepat dengan Granger, mereka memang jelas akan menjadi sekutu tapi permintaan mereka adalah bertentangan secara langsungтАУ
“Maksudmu,” kata Harry, “kami harus sepakat atas satu permintaan?”
“Oh, itu akan terlalu jauh menuntut,” kata Profesor Quirrell. “Kalian bertiga tak memiliki musuh bersama, bukan begitu?”
Dan untuk satu saat singkat, sebegitu cepat hingga Draco mengira dia mungkin cuma membayangkannya, mata sang Profesor Pertahanan tersentak ke arah Dumbledore.
“Tidak,” kata Profesor Quirrell, “maksudku adalah bahwa aku akan mengabulkan ketiga permintaan memakai satu rencana.”
Ada kesunyian bingung.
“Kau tak bisa melakukan itu,” kata Harry datar dari sebelah Draco. “Aku bahkan tak bisa melakukan itu. Dua dari permintaan-permintaan itu saling tak kompatibel. Itu secara logis mustahilтАУ” dan kemudian Harry memotong dirinya sendiri.
“Kau beberapa tahun terlalu muda untuk memberitahuku apa yang tak bisa kulakukan, Tn. Potter,” kata Profesor Quirrell, dengan senyum kering singkat.
Kemudian sang Profesor Pertahanan berputar kembali pada para murid yang menyaksikan. “Jujur, aku tak memiliki keyakinan dalam kemampuan kalian untuk mempelajari pelajaran hari ini. Pulanglah, dan nikmati waktu kalian bersama keluarga kalian, atau apa yang tersisa dari mereka, selagi mereka masih hidup. Keluargaku sendiri sudah lama mati di tangan sang Pangeran Kegelapan. Aku akan berjumpa dengan kalian semua ketika kelas-kelas dilanjutkan.”
Dalam kesunyian kehilangan kata-kata yang dihasilkannya, Profesor Quirrell sudah berbalik untuk turun dari panggung, Draco mendengar sang Profesor Pertahana berkata, dengan tenang dan tak lagi diperkeras, “Tapi denganmu, Tn. Potter, aku ingin berbicara sekarang.”
*Chapter 35*: Masalah Koordinasi, Bg 3
Mereka sudah pergi ke kantor Profesor Pertahanan, dan Profesor Quirrell sudah menyegel pintunya sebelum dia bersandar di kursinya dan berbicara.
Suara sang Profesor Pertahanan sangat tenang, dan itu menggentarkan Harry lebih daripada jika Profesor Quirrell berteriak.
“Aku mencoba,” kata Profesor Quirrell dengan tenang, “untuk membuat suatu kelonggaran atas kenyataan bahwa kau muda. Bahwa aku sendiri, di umur yang sama, adalah seorang bodoh yang luar biasa. Kau berbicara dengan gaya dewasa dan mencampuri permainan dewasa, dan sesekali aku lupa bahwa kau hanya tukang ikut campur. Aku harap, Tn. Potter, bahwa ikut campur kekanakanmu tidak baru saja membunuhmu, menghancurkan negaramu, dan mambuatmu kalah pada perang selanjutnya.”