Roberta mengambil pandangan pertamanya atas Profesor dan Ny. Verres, yang keduanya terlihat cukup gugup, tepat saat si bocah dengan bekas luka legendaris pada keningnya berputar ke arah putrinya dan berkata, sekarang dengan satu suara yang lebih rendah, “Pertemuan yang baik pada sore terindah ini, Nona Granger.” Tangannya memanjang ke belakang, seolah menawarkan orangtuanya di atas nampan perak. “Aku persembahkan padamu ayahku, Profesor Michael Verres-Evans, dan ibuku, Ny. Petunia Evans-Verres.”
Dan saat mulut Roberta terbuka lebar, si bocah berputar kembali pada orangtuanya dan berkata, sekarang dengan suara cerah itu lagi, “Mum, Dad, ini Hermione! Dia sangat pintar!”
“Harry!” desis putrinya. “Hentikan itu!”
Si bocah berbalik lagi untuk menghadap Hermione. “Aku takut, Nona Granger,” kata si bocah dengan muram, “bahwa kau dan aku sudah diusir masuk ke kedalaman labirin basement. Mari kita tinggalkan mereka dalam percakapan dewasa mereka, yang tak diragukan lagi melayang jauh di atas kecerdasan kekanakan kita sendiri, dan melanjutkan diskusi kita yang masih berjalan tentang implikasi projektivisme Humean atas Transfigurasi.”
“Maaf, kami permisi,” kata putrinya dalam nada yang sangat tegas, dan menggenggam bocah itu di lengan kirinya, dan menyeretnya ke dalam lorongтАУRoberta berbalik tak berdaya melacak mereka saat mereka berjalan melewatinya, si bocah memberinya satu lambaian riangтАУdan kemudian Hermione menarik si bocah ke dalam pintu masuk basement dan membanting pintunya di belakangnya.
“Aku, ah, aku minta maaf untuk тАж .” kata Ny. Verres dalam suara yang makin melemah.
“Aku minta maaf,” kata si Profesor, tersenyum dengan perasaan sayang, “Harry bisa sedikit sensitif tentang hal-hal macam itu. Tapi aku kira dia memang benar tentang kita tak tertarik dalam percakapan mereka.”
Apakah dia berbahaya? Roberta ingin bertanya, tapi dia menjaga dirinya tetap diam dan mencoba untuk memikirkan pertanyaan yang lebih halus. Suaminya di sebelahnya tertawa kecil, seolah dia menganggap apa yang baru saja mereka lihat itu lucu, bukannya menakutkan.
Pangeran Kegelapan yang paling mengerikan dalam sejarah mencoba membunuh bocah itu, dan serpihan yang habis terbakar dari tubuhnya ditemukan di sebelah rumahnya.
Calon menantu masa depannya.
Roberta makin cemas tentang menyerahkan putrinya ke dalam kesihiranтАУkhususnya setelah dia membaca buku-buku itu, membandingkan beberapa tanggal bersama, dan menyadari bahwa ibu magisnya mungkin terbunuh di ketinggian teror Grindelwald, bukan meninggal saat melahirkannya seperti yang ayahnya selalu katakan. Tapi Profesor McGonagall sudah melakukan beberapa kunjungan lain setelah kunjungan pertamanya, untuk “melihat bagaimana keadaan Nona Granger”; dan Roberta tak bisa menolong kecuali berpikir bahwa jika Hermione berkata kalau orangtuanya bersikap menyusahkan tentang karir menyihirnya, sesuatu akan dilakukan untuk memperbaiki mereka тАж .
Roberta menempatkan senyuman terbaiknya di wajahnya, dan melakukan apa yang dia bisa lakukan untuk menyebarkan beberapa keriangan Natal pura-pura.
*
Meja ruang makan jauh lebih panjang daripada enam orangтАУer, empat orang dan dua anak kecilтАУbenar-benar butuhkan, tapi seluruhnya dilingkupi dengan taplak meja linen putih lembut, dan hidangannya dipindahkan dengan tak perlu pada piring-piring mewah, yang paling tidak adalah stainless steel bukannya perak asli.
Harry memiliki sedikit masalah berkonsentrasi pada kalkunnya.
Percakapannya beralih ke Hogwarts, wajar; dan adalah jelas untuk Harry bahwa orangtuanya berharap bahwa Hermione akan tersandung dan mengatakan lebih banyak tentang kehidupan sekolah Harry daripada yang sudah diceritakan Harry pada mereka. Dan entah Hermione sudah menyadari tentang ini, atau dia secara otomatis menghindari apa pun yang mungkin terbukti merepotkan.
Jadi Harry aman.
Tapi sayangnya Harry sudah melakukan kesalahan dengan mengirimi burung hantu pada orangtuanya dengan beragam fakta-fakta tentang Hermione yang dia tidak katakan pada orangtuanya sendiri.
Seperti bahwa dia adalah jenderal dari suatu bala tentara dalam aktivitas ekstrakurikuler mereka.
Ibu Hermione terlihat sangat khawatir, dan Harry dengan cepat menyela dan melakukan usaha terbaiknya untuk menjelaskan bahwa seluruh mantranya adalah pembius, Profesor Quirrell selalu mengawasi, dan dengan adanya penyembuh magis artinya banyak hal-hal yang jauh lebih aman dari kedengarannya, yang pada titik ini Hermione menendangnya dengan keras di bawah meja. Untungnya ayah Harry, yang Harry harus akui lebih baik daripadanya dalam beberapa hal, mengumumkan dengan otoritas profesional bahwa dia tak cemas sama sekali, karena dia tak bisa bayangkan anak-anak diizinkan melakukan itu jika itu berbahaya.
Meski begitu, itu bukanlah kenapa Harry mengalami masalah menikmati makan malam.
тАж masalah dengan merasa kasihan atas dirimu sendiri adalah bahwa itu tak pernah membutuhkan waktu sedikit pun untuk menemukan orang lain yang mengalami hal yang lebih buruk.
Dr. Leo Granger menanyakan, pada satu titik, apakah guru baik itu yang sepertinya menyukai Hermione, Profesor McGonagall, memberinya banyak poin di sekolah.
Hermione mengatakan ya, dengan suatu senyuman yang ternyata benar-benar tulus.
Harry berhasil, dengan suatu usaha, menghentikan dirinya sendiri dari menyatakan dengan dingin bahwa Profesor McGonagall tak akan pernah menunjukkan favoritisme pada murid Hogwarts mana pun, dan bahwa Hermione memperoleh banyak poin karena dia berhak atas tiap, poin, itu.
Di titik lain, Leo Granger menawarkan pada meja opininya bahwa Hermione sangat pintar dan bisa saja masuk ke sekolah medis dan menjadi dokter gigi, jika bukan karena seluruh masalah kesihirian itu.
Hermione tersenyum lagi, dan satu pandangan cepat kemudian mencegah Harry dari menyarankan Hermione mungkin juga akan jadi seorang ilmuwan yang terkenal secara internasional, dan bertanya apakah hal itu pernah terpikir pada para Grangers jika mereka memiliki seorang putra bukannya seorang putri, atau bahwa sesuatu yang tak bisa diterima yang mana pun juga untuk keturunan mereka menjadi lebih baik daripada mereka.
Tapi Harry dengan cepat mencapai titik didihnya.
Dan menjadi jauh lebih menghargai fakta bahwa ayahnya sendiri selalu melakukan semua yang dia bisa lakukan untuk mendukung perkembangan Harry sebagai seorang prodigi dan selalu mendukungnya untuk menjangkau lebih tinggi dan tak pernah meremehkan tiap-tiap pencapaiannya, bahkan biarpun anak prodigi itu tetaplah seorang anak kecil. Apakah rumah tangga macam ini yang dia mungkin akan alami, jika Mum menikahi Vernon Dursley?
Harry melakukan apa yang dia bisa, meski begitu.
“Dan dia sungguh mengalahkanmu dalam semua kelasmu kecuali mengendarai sapu dan Transfigurasi?” kata Profesor Michael Verres-Evans.
“Ya,” kata Harry dengan ketenangan yang dipaksakan, saat dia memotong untuk dirinya sendiri gigitan lain dari kalkun Malam Natal. “Dengan margin yang solid, dalam kebanyakan kelas.” Ada keadaan-keadaan lain yang mana Harry akan lebih enggan untuk mengakui itu, yang mana kenapa dia belum mengatakan pada ayahnya sampai sekarang.
“Hermione selalu cukup baik dalam sekolah,” kata Dr. Leo Draco dalam nada puas.
“Harry bertanding dalam tingkat nasional!” kata Profesor Michael Verres-Evans.
“Sayang!” kata Petunia.
Hermione tertawa kecil, dan itu tak membuat Harry merasa sedikit pun lebih baik tentang situasi Hermione. Itu sepertinya tak mengganggu Hermione dan itu mengganggu Harry.
“Aku tak malu kalah dari dia, Dad,” kata Harry. Tepat pada saat ini dia tidak. “Apakah aku sudah mengatakan kalau dia menghapal seluruh buku sekolahnya sebelum hari pertama kelas? Dan ya, aku sudah mengujinya.”
“Apakah itu, ah, sesuatu yang biasa untuknya?” kata Profesor Verres-Evans pada para Grangers.
“Oh, ya, Hermione selalu menghapal hal-hal,” kata Dr. Roberta Granger dengan suatu senyuman riang. “Dia mengetahui tiap resep dalam buku masakku di luar kepala. Aku merindukannya tiap kali aku membuat makan malam.”