Itu adalah kali pertama siapapun pernah mengatakan itu pada Harry.
“Aku ingat,” si penyihir tua melanjutkan, “seorang pria muda di kantor ini, dingin dan terkendali saat dia menghadapi Kepala Asrama Slytherin, memeras Kepala Sekolahnya sendiri untuk melindungi teman-teman sekelasnya. Dan aku percaya bahwa pria muda itu lebih licik daripada Profesor Quirrell, lebih licik dari Lucius Malfoy, bahwa dia akan tumbuh menjadi setaraf Voldemort sendiri. Adalah dia yang aku ingin tanyakan pendapat.”
Harry menekan udara dingin yang melewatinya melalui nama itu, mengerutkan dahi penuh perenungan pada sang Kepala Sekolah.
Seberapa banyak yang dia tahu тАж ?
Sang Kepala Sekolah sudah melihat Harry dalam genggaman sisi gelap misteriusnya, sedalam yang pernah Harry alami. Harry masih mengingat apa rasanya untuk melihatnya, tak terlihat dengan Time-Turner, saat diri masa lalunya menghadapi para Slytherin lebih tua; si bocah dengan bekas luka si dahinya yang tak bertingkah seperti yang lain. Tentu saja sang Kepala Sekolah akan menyadari ada yang ganjil tentang bocah yang ada di kantornya тАж .
Dan Dumbledore sudah menyimpulkan bahwa pahlawan peliharaannya memiliki kelicikan yang setara dengan musuh yang ditakdirkannya, sang Pangeran Kegelapan.
Yang sebenarnya tak menuntut terlalu banyak, mengingat bahwa si Pangeran Kegelapan menempatkan Tanda Kegelapan yang jelas terlihat pada lengan kiri seluruh pelayannya, dan bahwa dia membantai seluruh perguruan yang mengajarkan ilmu bela diri yang ingin dia pelajari.
Kelicikan yang cukup untuk menyamai Profesor Quirrell adalah suatu masalah yang jauh berbeda.
Tapi adalah juga jelas bahwa sang Kepala Sekolah tak akan puas sampai Harry menjadi dingin dan kegelap-gelapan, dan memunculkan suatu jawaban yang terdengar luar biasa licik тАж yang lebih baik tak benar-benar menghalangi Profesor Quirrell dari mengajar Pertahanan тАж .
Dan tentu saja Harry akan menggapai ke sisi gelapnya dan memikirkannya dari arah itu, hanya untuk jujur, dan hanya untuk jaga-jaga.
“Katakan padaku,” kata Harry, “semua tentang bagaimana Dementornya akan dibawa masuk, dan bagaimana dia akan dijaga.”
Alis Dumbledore naik untuk sesaat, dan kemudian si penyihir tua mulai berbicara.
Dementor akan didatangkan ke tanah Hogwarts oleh trio Auror, ketiganya dikenal secara pribadi oleh Kepala Sekolah, dan ketiganya mampu melemparkan Mantra Patronus korporeal. Mereka akan ditemui di ujung tanah oleh Dumbledore, yang akan melewatkan Dementor itu melalui penghalang HogwartsтАУ
Harry menanyakan apakah pelewatan itu permanen atau temporerтАУapakah seseorang bisa sekadar membawa Dementor yang sama lagi di hari lain.
Pelewatannya temporer (jawab sang Kepala Sekolah dengan anggukan menyetujui), dan penjelasannya terus berlanjut: Dementor akan ada di kurungan dengan jeruji titanium solid, bukan hasil Transfigurasi tapi tempaan sejati; pada akhirnya di hadapan sosok Dementor suatu saat akan merusak metal itu menjadi debu, tapi bukan dalam waktu satu hari.
Para murid yang menunggu giliran mereka akan tetap berada cukup jauh dari Dementor, di belakang dua Patronus korporeal yang dipertahankan oleh dua dari ketiga Auror setiap saat. Dumbledore akan menunggu di sebelah kurungan Dementor dengan Patronus. Satu murid akan mendekati Dementor; dan Dumbledore akan menghilangkan Patronusnya; dan jika mereka gagal, Dumbledore akan mengembalikan Patronusnya sebelum murid itu menderita kerusakan permanen. Juara duel masa lalu Profesor Flitwick juga akan hadir selagi ada para murid di sekitar, hanya untuk menambah batas keamanan.
“Kenapa hanya kamu yang menunggu di sebelah Dementor?” kata Harry. “Maksudku bukankah harusnya kamu plus seorang AurorтАУ”
Sang Kepala Sekolah menggelengkan kepalanya. “Mereka tak bisa bertahan dengan paparan berulang atas Dementor, tiap kali aku menghilangkan Patronusku.”
Dan jika Patronus Dumbledore gagal untuk suatu alasan, selagi salah satu murid masih di dekat Dementor, Auror ketiga akan melemparkan Patronus corporeal lain dan mengirimkannya untuk melindungi si murid тАж .
Harry menyodok dan menusuk, tapi dia tak bisa melihat kecatatan apa pun dalam keamanannya.
Jadi Harry mengambil napas panjang, tenggelam lebih jauh ke dalam kursi, menutup matanya, dan mengingat:
“Dan itu akan jadi тАж lima poin? Tidak, mari kita buat itu jadi bulat sepuluh poin dari Ravenclaw karena membantah.”
Kedinginan itu datang lebih perlahan sekarang, lebih enggan, Harry tak terlalu sering memanggil sisi gelapnya akhir-akhir ini тАж .
Harry harus melalui seluruh sesi dalam kelas Ramuan dalam pikirannya, sebelum darahnya menggigil menjadi suatu kejelasan kristal mematikan yang mendekat.
Dan kemudian dia memikirkan Dementornya.
Dan itu semua jelas.
“Dementornya adalah suatu pengalih perhatian,” kata Harry. Kedinginan jelas di dalam suaranya, karena itulah yang diinginkan dan diharapkan oleh Dumbledore. “Suatu ancaman besar dan mencolok, tapi pada akhirnya sesuatu yang polos, dan mudah untuk mempertahankan diri melawannya. Jadi selagi seluruh perhatianmu terfokus kepada si Dementor, rencana sejatinya akan terjadi di tempat lain.”
Dumbledore menatap ke arah Harry untuk sesaat, dan kemudian memberikan satu anggukan perlahan. “Ya тАж .” kata si Kepala Sekolah. “Dan aku percaya kalau aku tahu hal apa yang mungkin jadi perhatian yang ingin dialihkan, jika Profesor Quirrell berniat buruk тАж terima kasih, Harry.”
Sang Kepala Sekolah masih menatap ke arah Harry, suatu pandangan aneh di mata kuno itu.
“Apa?” kata Harry dengan satu rona kejengkelan, dingin masih tersisa di darahnya.
“Aku memiliki pertanyaan lain untuk itu anak muda,” kata si Kepala Sekolah. “Adalah sesuatu yang aku tak habis pikir, tapi tetap tak mampu pahami. Kenapa?” Ada satu rona sakit di suaranya. “Kenapa ada orang yang dengan sengaja membuat dirinya menjadi seorang monster? Kenapa melakukan yang jahat demi menjadi jahat? Kenapa Voldemort?”
*
Whirr, bzzzt, tick; ding, puff, splat…
Harry menatap ke arah Kepala Sekolah dengan terkejut.
“Bagaimana bisa aku tahu?” kata Harry. “Apakah aku harus secara magis memahami si Pangeran Kegelapan karena akulah pahlawannya, atau apa?”
“Ya!” kata Dumbledore. “Lawan besarku sendiri adalah Grindelwald, dan dia aku pahami dengan sangat baik. Grindelwald adalah cermin kegelapanku, pria yang bisa saja adalah diriku, jika aku menyerah pada godaan untuk mempercayai kalau aku adalah orang baik, dan dengan demikian selalu benar. Untuk kebaikan yang lebih besar, itulah slogannya; dan dia sendiri benar-benar mempercayainya, bahkan saat dia mencabik seluruh Eropa bagai binatang terluka. Dan dia, aku kalahkan pada akhirnya. Tapi kemudian setelah dia muncullah Voldemort, untuk menghancurkan segala yang sudah aku lindungi di Inggris.” kesakitan saat ini jelas di dalam suara Dumbledore, terbuka di atas wajahnya. “Dia melakukan perbuatan-perbuatan yang jauh lebih buruk dibandingkan yang terburuk dari Grindelwald, kengerian demi mencapai kengerian, dan aku masih tak memahami kenapa! Kenapa, Harry? Kenapa dia melakukan itu? Dia tak pernah menjadi lawan yang ditakdirkan untukku, tapi untukmu, jadi jika kau memiliki tebakan apa pun itu, Harry, tolong beri tahu aku! Kenapa?”
Harry menatap ke bawah ke arah tangannya. Kenyataannya adalah bahwa Harry masih belum membaca sedikit pun tentang si Pangeran Kegelapan, dan sekarang dia tak memiliki sedikit pun petunjuk. Dan entah bagaimana itu sepertinya bukanlah suatu jawaban yang sang Kepala Sekolah ingin dengar. “Terlalu banyak ritual Kegelapan, mungkin? Pada awalnya dia pikir dia hanya akan melakukan satu, tapi itu mengorbankan sebagian dari sisi baiknya, dan itu membuatnya tak terlalu ragu untuk melakukan ritual Kegelapan lain, jadi dia melakukan lebih banyak dan lebih banyak ritual dalam suatu siklus timbal balik positif sampai dia berakhir menjadi satu monster yang sangat luar biasa kuatтАУ”
“Tidak!” Sekarang suara sang Kepala Sekolah terdengar menderita. “Aku tak mempercayai itu, Harry! Harus ada sesuatu yang lebih dari hanya itu!”