Tetapi pasukan Harry seluruhnya menghitamkan lencana mereka sendiriтАУitu tak terlihat seperti cat, lebih seperti mereka membakar bagian itu dari seragam merekaтАУdan mereka berjuang sampai ke tingkat atas dari Hogwarts dengan amukan mati-matian. Amarah dingin yang sesekali Draco lihat di Harry seolah meresap ke dalam para pasukannya, dan mereka bertarung seolah itu semua bukanlah sebuah permainan. Dan Harry sudah mengosongkan seluruh kantong triknya, tadi ada bola-bola metal kecil (Granger mengenali mereka sebagai “bola bantalan poros roda”) di lantai-lantai dan tangga-tangga, membuat mereka tak bisa dilewati sebelum dibersihkan, hanya pasukan Harry yang sudah berlatih Mantra Penerbang yang terkoordinasi dan mereka bisa menerbangkan orang-orang mereka sendiri tepat melewati halangan-halangan yang mereka buat тАж .
Kamu tak bisa membawa peralatan ke dalam permainan dari luar, tapi kamu bisa melakukan Transfigurasi atas apa pun yang kamu inginkan selama permainan, sepanjang hal itu adalah sesuatu yang aman. Dan itu memang benar-benar tak adil ketika kamu bertarung melawan seorang bocah yang dibesarkan oleh ilmuwan, yang mengetahui hal-hal seperti bola bantalan poros dan skateboard dan kabel bungee.
Dan akhirnya semua berakhir pada ini.
Mereka yang selamat dari pasukan sekutu sudah menyudutkan sisa-sisa terakhir dari pasukan Harry Potter di dalam koridor buntu.
Weasley dan Vincent menerjang Longbottom pada saat yang sama, bergerak bersama seperti yang sudah mereka latih selama berminggu-minggu bukan hanya hitungan jam, dan entah bagaimana Longbottom berhasil mengutuk mereka berdua sebelum dia sendiri jatuh.
Dan sekarang tersisa Draco dan Granger dan Padma dan Samuel dan Harry, dan dari pandangan Samuel, Dinding Prismatiknya tak bisa bertahan lebih lama lagi.
Draco sudah mengarahkan tongkat sihirnya pada Harry, menunggu untuk Dinding Prismatik itu runtuh dengan sendirinya; tak perlu membuang-buang Kutukan Bor Perusak sebelum itu. Padma mengarahkan tongkat sihirnya sendiri ke arah Samuel, Granger mengarahkan ke arah Harry тАж .
Harry masih menyembunyikan tangannya di balik punggungnya, bukannya mengarahkan tongkat sihirnya; dan melihat ke arah mereka dengan suatu wajah yang bisa jadi dipahat dari es.
Itu bisa jadi adalah gertakan. Itu mungkin bukan.
Ada kesunyian singkat, menegangkan.
Dan kemudian Harry berbicara.
“Akulah penjahatnya sekarang,” si bocah muda berkata dengan dingin, “dan jika kalian pikir penjahat memang semudah ini untuk disingkirkan, kalian lebih baik berpikir lagi. Menang atasku sewaktu aku bertarung serius, dan aku akan tetap tersungkur; tapi kalah, dan kita akan melakukan ini lagi kali berikutnya.”
Si bocah membawa tangannya ke depan, dan Draco melihat kalau Harry mengenakan sarung tangan aneh, dengan suatu material keabu-abuan di ujung-ujung jarinya, dan pengikat yang mengikat sarung tangan itu dengan ketat pada pergelangannya.
Di samping Draco, sang Jenderal Sunshine terkesiap dengan ngeri; dan Draco, bahkan tanpa bertanya kenapa, menembakkan Kutukan Bor Perusak.
Samuel terhuyung, dia melepaskan suatu teriakan saat dia terhuyung, tapi dia menjaga Dindingnya; dan jika Padma atau Granger menembak sekarang, mereka akan menguras kekuatan mereka sendiri sebegitu jauh hingga mereka bisa saja kalah.
“Harry!” teriak Granger. “Kau tak mungkin serius!”
Harry sudah bergerak.
Dan saat dia mengayun keluar dari jendela yang terbuka, suara dinginnya berkata, “Ikut jika kalian berani.”
*
Angin dinginnya meraung di sekeliling mereka.
Tangan Draco sudah mulai terasa lelah.
тАж berkembang bahwa, kemarin, Harry dengan hati-hati mendemonstrasikan kepada Granger tepat bagaimana cara melakukan Transfigurasi atas sarung tangan yang dia saat ini kenakan, yang menggunakan sesuatu yang disebut ‘gecko setae’; dan bagaimana melekatkan tambalan hasil Transfigurasi dari material yang sama tadi kepada ibu jari sepatu-sepatu mereka; dan Harry dan Granger sudah, dalam permainan polos kekanakan, mencoba sedikit memanjat di sekeliling dinding-dinding dan langit-langit.
Dan bahwa, kemarin juga, Harry memasok Granger dengan sejumlah total tepat dua dosis Ramuan Jatuh-Bulu untuk dibawa di kantongnya, “hanya untuk jaga-jaga”.
Bukan seperti Padma akan mengikuti mereka, bagaimanapun juga. Dia tidak gila.
Draco dengan hati-hati melepaskan tangan kanannya, memanjangkannya sejauh yang dia bisa, dan menghantamkannya ke batu lagi. Di sampingnya, Granger melakukan hal yang sama.
Mereka sudah menelan Ramuan Jatuh-Bulu. Itu menyusuri ujung dari peraturan permainan, tapi ramuannya tak akan aktif kecuali salah satu dari mereka benar-benar terjatuh, dan selama mereka tidak terjatuh mereka tidak menggunakan benda itu.
Profesor Quirrell mengawasi mereka.
Mereka berdua benar-benar, amat, sungguh-sungguh aman.
Harry Potter, di sisi lain, akan mati.
“Aku penasaran kenapa Harry melakukan ini,” kata Jenderal Granger dalam suatu nada termenung, saat dia dengan perlahan melepaskan ujung jari dari satu tangan dari dinding dengan suatu suara lengket yang panjang. Tangannya dilemparkan kembali nyaris secepat itu terangkat. “Aku harus menanyakan itu setelah aku membunuhnya.”
Adalah sesuatu yang luar biasa seberapa banyak mereka berdua ternyata memiliki kesamaan.
Draco tak merasa ingin membicarakannya sekarang, tapi dia berhasil mengatakan, melalui gigi terkertak, “Bisa jadi balas dendam. Untuk kencan itu.”
“Benarkah,” kata Granger. “Setelah sepanjang ini.”
Stick. Plop.
“Manis sekali dia,” kata Granger.
Stick. Plop.
“Aku pikir aku akan menemukan suatu cara yang benar-benar romantis untuk berterima kasih padanya,” kata Granger.
Stick. Plop.
“Apa yang dia miliki melawanmu?” kata Granger.
Stick. Plop.
Angin dinginnya meraung di sekeliling mereka.
*
Seseorang bisa jadi berpikir adalah terasa lebih aman untuk memiliki tanah di bawah kakimu lagi.
Tapi jika tanah itu adalah suatu atap miring berubin bilah-bilah kasar, yang memiliki lebih banyak es pada diri mereka daripada dinding batu tadi, dan kamu berlari melewatinya dalam kecepatan tinggi тАж .
Maka kamu sayangnya keliru.
“Luminos!” teriak Draco.
“Luminos!” teriak Granger.
“Luminos!” teriak Draco.
“Luminos!” teriak Granger.
Sosok di kejauhan mengelak dan tergesa-gesa saat dia berlari, dan tak satu pun tembakan mengenai, tapi mereka semakin mendekat.
Sampai Granger terpeleset.
Itu tak bisa dielakkan, bila dipikir kembali, dalam kehidupan nyata kamu tak bisa benar-benar berlari melewati atap miring berlapis es pada kecepatan tinggi.
Dan juga tak bisa terelakkan, karena itu terjadi tanpa sedikit pun pemikiran, Draco berputar dan meraih lengan kanan Granger, dan dia menangkapnya, hanya saja dia sudah terlalu kehilangan keseimbangan, dia terjatuh dan menarik Draco bersamanya, itu semua terjadi begitu cepatтАУ
Ada suatu hantaman keras, menyakitkan, bukan hanya berat Draco menghantam atap tapi sebagian dari berat Granger juga, dan jika dia menghantam sedikit lebih dekat lagi saja ke ujung mereka bisa selamat, tapi sebaliknya tubuhnya miring lagi dan kaki-kakinya terpeleset dan tangannya yang lain meraih dengan panik тАж .
Dan seperti itulah bagaimana Draco pada akhirnya menggenggam tangan Granger dalam cengkeraman putih, selagi tangan Hermione yang lain mencengkeram dengan panik pada ujung atap dan ibu jari kaki sepatu Draco menggali ke dalam ujung salah satu ubin atap.
“Hermione!” suara Harry menjerit dari jauh.
“Draco,” bisik suara Granger, dan Draco melihat ke bawah.