Выбрать главу

Mereka dengan diam berjalan menuju ujung atap.

“Jadi aku melakukan ini untuk balas dendam atasmu,” kata Draco, “tapi kenapa kamu melakukan ini?”

Pikiran Harry membuatu suatu kalkulasi kilat, menimbang-nimbang faktornya, apakah itu terlalu cepat тАж .

“Jujur?” kata Harry. “Karena aku memang bermaksud membuatnya memanjat dinding es, tapi aku tak bermaksud membuatnya terjatuh dari atap. Dan, um, aku memang merasa benar-benar buruk tentang itu. Maksudku, aku kira aku benar-benar mulai melihatnya sebagai rival bersahabat setelah beberapa saat. Jadi ini memang suatu permintaan maaf yang sebenarnya untuknya, bukan suatu rencana atau apa.”

Ada suatu jeda.

KemudianтАУ

“Yeah,” kata Draco. “Aku mengerti.”

Harry tak tersenyum. Itu bisa jadi nonsenyum tersulit dalam hidupnya.

Draco melihat ke ujung atap, dan membuat suatu wajah. “Ini akan jadi jauh lebih sulit untuk melakukannya dengan sengaja daripada karena kecelakaan, bukan begitu.”

*

Tangan Harry yang lain memegang atap dalam suatu gengaman yang ketakutan secara refleks, jari-jarinya putih pada batu dingin, menggigil.

Kau bisa mengetahui dengan pikiran sadarmu bahwa kamu sudah meminum Ramuan Jatuh-Bulu. Mengetahuinya dengan pikiran bawah sadarmu adalah hal yang benar-benar berbeda sama sekali.

Itu sama mengerikannya seperti yang sudah Harry pikirkan terasa pada Hermione, yang memang adil.

“Draco,” kata Harry, mengendalikan suaranya tidaklah mudah, tapi para gadis Ravenclaw sudah memberinya suatu naskah, “Kau harus melepaskanku!”

“Oke!” kata Draco, dan melepaskan tangan Harry.

Tangan Harry yang lain menggapai ke ujungnya, dan kemudian, tanpa satu pun keputusan yang terbuat, jari-jarinya gagal, dan Harry terjatuh.

Ada suatu saat singkat ketika perut Harry mencoba melompat ke tenggorokannya, dan tubuhnya mencoba mati-matian mengorientasikan dirinya sendiri dalam ketiadaan cara apa pun untuk melakukan hal itu.

Ada suatu saat singkat ketika Harry bisa merasakan Ramuan Jatuh-Bulu menunjukkan efeknya, mulai memperlambatnya, semacam perasaan meluncur, berbantal.

Dan kemudian sesuatu menarik Harry dan dia melaju turun lagi lebih cepat dari gravitasiтАУ

Mulut Harry sudah mulai terbuka dan mulai menjerit ketika sebagian dari otaknya mencoba untuk memikirkan sesuatu yang kreatif yang bisa dia lakukan, sebagian dari otaknya mencoba mengkalkulasi seberapa banyak waktu yang dia miliki untuk jadi kreatif, dan suatu bagian kecil dari bagian otaknya menyadari bahwa dia bahkan tak akan menyelesaikan penghitungan waktu yang tersisa sebelum dia menghantam tanahтАУ

*

Harry mati-matian mencoba mengendalikan engahannya, dan tak membantunya mendengar jeritan dari seluruh gadis, sekarang terbaring dalam timbunan di tanah dan masing-masing.

“Demi langit,” kata si pria tak dikenal, dia yang berpakaian tua dan wajah berbekas luka samar, yang memegang Harry di tangannya. “Dari seluruh cara yang kubayangkan kita akan bertemu lagi suatu hari, aku tak mengharapkan bahwa kamu akan terjatuh dari langit.”

Harry mengingat hal terakhir yang dia lihat, tubuh yang terjatuh, dan berhasil terkesiap, “Profesor тАж Quirrell тАж .”

“Dia akan baik-baik saja setelah beberapa jam,” kata si pria tak dikenal yang memegang Harry. “Dia hanya kelelahan. Aku tak akan mengira itu mungkin тАж dia pasti sudah merobohkan dua ratus murid hanya untuk memastikan dia mendapatkan siapapun yang melemparkan kutukan padamu тАж .”

Dengan lembut, si pria meletakkan Harry tegak di tanah, menyangganya untuk sesaat.

Harry dengan hati-hati menyeimbangkan diri, dan mengangguk pada pria itu.

Dia melepaskan, dan Harry segera terjatuh.

Si pria membantunya bangkit lagi. Memastikan, setiap waktu, untuk berdiri di antara Harry dan para gadis yang saat ini mengangkat diri mereka sendiri dari tanah, kepalanya dengan konstan melihat ke arah itu.

“Harry,” si pria berkata dalam diam, dan sangat serius, “apakah kamu memiliki satu pun gagasan yang mana dari para gadis ini yang mungkin ingin membunuhmu?”

“Bukan pembunuhan,” kata satu suara yang tegang. “Hanya kebodohan.”

Kali ini adalah si pria tak dikenal yang terasa nyaris terjatuh, keterkejutan murni di wajahnya.

Profesor Quirrell sudah terduduk dari tempatnya terjatuh di rumput.

“Demi langit!” si pria terkesiap. “Kau harusnya tidakтАУ”

“Tn. Lupin, kekhawatiranmu salah tempat. Tidak ada penyihir, tak peduli seberapa kuat, melemparkan Mantra semacam itu hanya dengan kekuatan. Kamu harus melakukannya dengan menjadi efisien.”

Meski begitu, Profesor Quirrell tak berdiri.

“Terima kasih,” bisik Harry. Dan kemudian, “Terima kasih,” pada si pria yang berdiri di sampingnya juga.

“Apa yang terjadi?” kata si pria.

“Aku harusnya bisa memperkirakannya sendiri,” kata Profesor Quirrell, suaranya tajam dengan ketidaksetujuan. “Sejumlah gadis mencoba memanggil Tn. Potter terjatuh ke tangan mereka sendiri. Secara individu, kukira, mereka semua berpikir kalau mereka melakukannya dengan lembut.”

Oh.

“Anggap itu suatu pelajaran dalam kesiapsiagaan, Tn. Potter,” kata Profesor Quirrell. “Misalkan aku tidak bersikeras bahwa ada lebih dari satu saksi dewasa dalam kejadian kecil ini, dan bahwa kita berdua mengeluarkan tongkat sihir kami, Tn. Lupin tak akan ada untuk memperlambat jatuhmu setelahnya, dan kamu akan terluka parah.”

“Sir!” kata si priaтАУTn. Lupin, sepertinya. “Kau harusnya tak mengatakan hal semacam itu pada si bocah!”

“SiapaтАУ” Harry mulai berkata.

“Satu-satunya orang lain yang memiliki waktu untuk mengawasi, di samping diriku sendiri,” kata Profesor Quirrell. “Aku perkenalkanmu pada Remus Lupin, yang ada di sini sementara untuk mengajarkan para murid Mantra Patronus. Walau aku diberi tahu bahwa kalian berdua sudah pernah bertemu.”

Harry mempelajari pria itu, kebingungan. Dia harusnya mengingat wajah berbekas luka samar itu, senyuman aneh, lembut itu.

“Di mana kita pernah bertemu?” kata Harry.

“Di Godric’s Hollow,” kata si pria. “Aku mengganti beberapa popokmu.”

*

Kantor sementara Tn. Lupin adalah suatu ruangan batu kecil dengan suatu meja kayu kecil, dan Harry tak bisa melihat apa pun dari apa yang Tn. Lupin sedang duduki, menandakan bahwa itu adalah suatu bangku kecil sama seperti salah satu di depan mejanya. Harry menebak bahwa Tn. Lupin tak akan ada di Hogwarts untuk waktu lama, atau banyak memakai kantor ini, dan dengan demikian dia memberi tahu para peri rumah untuk tak membuang-buang tenaga. Itu menunjukkan sesuatu tentang orang macam apa hingga dia mencoba tak mengganggu peri rumah. Secara khusus, itu menunjukkan bahwa dia Diseleksi ke dalam Hufflepuff, karena, sejauh yang Harry tahu, Hermione adalah satu-satunya non-Hufflepuff yang khawatir tentang mengganggu peri rumah. (Harry sendiri berpikir kalau keraguan Hermione cukup menggelikan. Siapapun yang menciptakan peri rumah pada awalnya adalah jahat tak terkatakan, jelas; tapi itu tak berarti bahwa Hermione sedang melakukan hal yang benar saat ini dengan menyangkal makhluk yang memiliki kesadaran dari pekerjaan menjemukan yang mereka sudah dibentuk untuk nikmati.)

“Tolong duduk, Harry,” si pria berkata dengan pelan. Jubah formalnya berkualitas rendah, tak benar-benar compang-camping, tapi jelas terlihat usang oleh berlalunya waktu dalam suatu cara yang Mantra Perbaikan sederhana tak bisa perbaiki; lusuh adalah kata yang terpikir. Dan meski begitu, entah bagaimana, ada suatu martabat atasnya yang tak bisa diperoleh oleh jubah-jubah halus dan mahal, itu tak akan cocok dengan jubah-jubah bagus, itu adalah sifat eksklusif dari lusuh itu. Harry sudah pernah mendengar tentang kerendahan hati, tapi dia tak pernah melihat hal nyatanya sebelumnyaтАУhanya kesopanan dari orang-orang yang mengira kalau itu adalah bagian dari gaya mereka dan mengingingkanmu untuk memperhatikannya.

Harry duduk di kursi kayu kecil itu di depan meja pendek Tn. Lupin.