Dan jelas juga kenapa Patronus-Patronus itu binatang. Binatang tak tahu, dan dengan demikian terlindungi dari ketakutan itu.
Tapi Harry tahu, dan akan selalu tahu, dan tak akan bisa melupakan. Dia mencoba untuk mengajari dirinya sendiri untuk menghadapi realitas tanpa gentar, dan walau Harry masih belum menguasai ilmu itu, tetap alur itu tertanam ke dalam pikirannya, refleks yang dipelajari untuk melihat kepada pikiran yang menyakitkan bukannya menghindar. Harry tak akan mampu melupakan dengan memikirkan pikiran hangat bahagia tentang sesuatu yang lain, dan itulah kenapa mantranya tak bekerja untuknya.
Sehingga Harry akan memikirkan satu pikiran hangat bahagia yang bukan tentang sesuatu yang lain.
Harry mengeluarkan tongkat sihir yang Profesor Flitwick kembalikan padanya, menempatkan kakinya ke dalam kuda-kuda awalan untuk Mantra Patronus.
Di dalam pikirannya, Harry membuang sisa-sisa terakhir dari kedamaian si phoenix, meminggirkan keadaan tenang, seperti mimpi itu, bukannya mengingat seruan menusuk Fawkes, dan membangkitkan dirinya sendiri untuk perang. Memanggil seluruh bagian dan elemen dari dirinya sendiri untuk terbangun. Membangkitkan dalam dirinya sendiri seluruh kekuatan yang Mantra Patronus itu bisa ambil, untuk menempatkan dirinya sendiri ke dalam kerangka pikiran yang benar untuk pikiran hangat dan bahagia terakhir itu; mengingat seluruh benda-benda terang.
Buku-buku yang ayahnya belikan untuknya.
Senyuman Mum ketika Harry membuat kerajinan kartu hari ibu untuknya, suatu benda rumit yang menghabiskan setengah pound dari perangkat elektronik sisa dari garasi yang membuat kilatan cahaya dan membunyikan nada-nada kecil, dan membutuhkannya tiga hari untuk membuat.
Profesor McGonagall memberitahunya bahwa orangtuanya meninggal dengan baik, melindunginya. Seperti yang memang mereka lakukan.
Menyadari bahwa Hermione bisa mengimbanginya dan bahkan berlari lebih cepat, hingga mereka bisa menjadi rival dan teman sejati.
Membujuk Draco keluar dari kegelapan, menyaksikannya perlahan bergerak menuju cahaya.
Neville dan Seamus dan Lavender dan Dean dan semua orang lain yang memandang tinggi dirinya, semua orang yang untuk mereka dia akan bertarung untuk lindungi jika apa pun yang mengancam Hogwarts.
Semua yang membuat kehidupan layak dijalani.
Tongkat sihirnya naik ke dalam posisi awal untuk Mantra Patronus.
Harry memikirkan bintang-bintang, gambar yang nyaris menahan Dementor bahkan tanpa suatu Patronus. Hanya kali ini, Harry menambahkan komposisi yang hilang, dia tak pernah benar-benar melihatnya tapi dia sudah melihat gambar dan videonya. Bumi, biru dan putih menyala dengan sinar matahari yang terpantul saat dia tergantung di angkasa, di tengah kekosongan hitam dan titik-titik cahaya cemerlang. Dia ditakdirkan di situ, di dalam gambar itu, karena itu adalah apa yang memberi semua yang lain arti atas diri mereka. Bumi adalah apa yang membuat bintang-bintang itu penting, membuat mereka lebih dari reaksi fusi tak terkontrol, karena itu Bumilah yang suatu hari akan menaklukkan galaksi, dan memenuhi janji dari langit malam.
Apakah mereka akan masih merasakan bencana dari para Dementor, para keturunan dari keturunan dari keturunan, pewaris kemanusiaan jauh saat mereka melenggang dari bintang ke bintang? Tidak. Tentu saja tidak. Para Dementor hanyalah gangguan kecil, jauh ke dalam ketidakadaan dibandingkan cahaya janji itu; bukan tak bisa dibunuh, bukan tak terkalahkan, bahkan dekat pun tidak. Kamu harus bisa memaklumi sedikit gangguan, jika kamu adalah salah satu dari mereka yang beruntung dan tak beruntung untuk dilahirkan di Bumi; di Bumi Kuno, nama yang akan suatu saat diingat. Itu juga adalah bagian dari apa artinya hidup, jika kamu adalah salah satu dari kesadaran kecil yang dilahirkan dalam awal dari segalanya, sebelum kehidupan cerdas masuk sepenuhnya dalam seluruh kekuatannya. Bahwa masa depan yang jauh lebih luas tergantung pada apa yang kamu lakukan di sini, saat ini, di hari-hari senja terawal, ketika masih ada sebegitu banyak kegelapan untuk diperangi, dan gangguan-gangguan sementara seperti Dementor.
Mum dan Dad, pertemanan Hermione dan perjalanan Draco, Neville dan Seamus dan Lavender dan Dean, dan langit biru dan Matahari benderang dan seluruh benda-benda bercahaya, Bumi, bintang-bintang, janji, semua yang adalah kemanusiaan dan semua yang kemanusiaan akan jadi di masa depan тАж .
Pada tongkat sihir, jari-jari Harry bergerak ke dalam posisi awal mereka; dia sudah siap, sekarang, untuk memikirkan pikiran hangat dan bahagia yang benar.
Dan mata Harry menatap tepat pada apa yang ada di bawah selubung compang-camping itu, melihat tepat pada apa yang dinamai Dementor. Kehampaan, kekosongan, lubang di alam semesta, ketiadaan warna dan ruang, saluran terbuka yang mana kehangatan akan mengalir keluar dari dunia ini.
Ketakutan yang dia pancarkan mencuri seluruh pikiran bahagia, kedekatannya menguras tenaga dan kekuatanmu, kecupannya akan menghancurkan semua yang adalah dirimu.
Aku sudah tahu kamu sekarang, pikir Harry saat tongkat sihirnya tersentak sekali, dua kali, tiga kali, dan empat kali, saat jari-jarinya bergeser ke jarak yang tepat, Aku memahami sifatmu, kau menyimbolkan Kematian, melalui suatu hukum sihir kau adalah suatu bayangan yang Kematian lemparkan ke dalam dunia ini.
Dan Kematian bukanlah sesuatu yang akan pernah kusambut.
Itu hanyalah suatu hal kekanak-kanakan, yang spesies manusia masih belum lampaui.
Dan suatu hari тАж .
Kami akan melewatinya тАж .
Dan orang-orang tak akan perlu mengucapkan selamat tinggal lagi тАж .
Tongkat sihirnya terangkat dan teracung lurus ke arah Dementor.
“EXPECTO PATRONUM!”
Pikiran itu meledak darinya bagaikan bendungan rusak, menyembur melewati tangannya ke dalam tongkat sihirnya, menyembur dari tongkat sihirnya sebagai cahaya putih benderang. Cahaya yang menjadi korporeal, mengambil suatu bentuk dan substansi.
Suatu sosok dengan dua lengan, dua kaki, dan satu kepala, berdiri tegak; binatang Homo sapiens, bentuk dari seorang manusia.
Berpendar lebih terang dan lebih terang saat Harry menuangkan seluruh kekuatannya ke dalam mantranya, membara dengan cahaya berpijar yang lebih terang daripada matahari terbenam yang memudar, para Auror dan Profesor Quirrell melindungi mata mereka dalam keterkejutanтАУ
Dan suatu hari ketika para keturunan dari umat manusia sudah menyebar dari bintang ke bintang, mereka tak akan menceritakan pada anak-anak tentang sejarah dari Bumi Kuno sampai mereka cukup tua untuk menerimanya; dan ketika mereka mengetahui mereka akan menangis karena mendengar bahwa hal semacam Kematian pernah ada!
Sosok manusia itu bersinar lebih cemerlang sekarang daripada Matahari sore, sebegitu cerah hingga Harry bisa merasakan kehangatannya di kulitnya; dan Harry mengirimkan seluruh tantangannya kepada bayang-bayang kematian itu, membuka seluruh pintu air yang ada di dalamnya untuk membuat bentuk terang itu membara lebih terang dan terus lebih terang.
Kau bukan tak terkalahkan, dan suatu hari umat manusia akan mengakhirimu.
Aku akan mengakhirimu jika aku bisa, oleh kekuatan pikiran dan sihir dan sains.
Aku tak akan merinding ketakutan pada Kematian, tidak selagi aku memiliki kesempatan menang.
Aku tak akan membiarkan Kematian menyentuhku, aku tak akan membiarkan Kematian menyentuh mereka yang kucintai.
Dan bahkan jika kamu memang mengakhiriku sebelum aku mengakhirimu,
Yang lain akan mengambil tempatku, dan lainnya,
Sampai luka-luka di dunia pada akhirnya tersembuhkan тАж .
Harry menurunkan tongkat sihirnya, dan sosok manusia terang itu memudar menghilang.
Perlahan, dia menghembuskan napas.
Bagaikan terbangun dari sebuah mimpi, bagaikan membuka matanya setelah tertidur, pandangan Harry bergerak dari kurungan, dia melihat sekeliling dan melihat bahwa semua orang sedang menatapnya.
Albus Dumbledore sedang menatapnya.
Profesor Quirrell sedang menatapnya.
Para trio Auror sedang menatapnya.
Mereka semua melihatnya seolah-olah dia baru saja menghancurkan Dementor.