“Er,” kata Ron. Dia menutup mulutnya, yang sedari tadi terus terbuka. “Tak terlalu, Harry.”
“Bagus sekali,” kata Harry. “Tapi, supaya jangan sampai seluruh usaha tadi terbuang percuma, mulai dari sekarang kamu akan menyebutku dengan panggilan,” Verres mungkin tak akan berguna sekarang, “Tn. Spoo.”
“Oke, Harry,” kata Ron tak yakin.
The Force tidak begitu kuat di dalam yang satu ini. “Panggil тАж aku тАж Tuan тАж Spoo.”
“Oke, Tuan SpooтФА” Ron berhenti. “Aku tak bisa melakukannya, itu membuatku marasa bodoh.”
Itu bukan cuma perasaan saja. “Oke. Kamu pilih satu nama.”
“Tn. Cannon,” kata Ron seketika. “Untuk Chudley Cannons.”
“Ah тАж .” Harry tahu dia akan menyesal karena menanyakan ini. “Siapa atau apa itu Chudley Cannons?”
“Siapa itu Chudley Cannons? Cuma tim paling cemerlang dalam seluruh sejarah Quidditch! Memang, mereka berada di tempat terbawah dalam liga tahun kemarin, tapiтФА”
“Apa itu Quidditch?”
Menanyakan hal ini juga merupakan suatu kesalahan.
“Jadi coba sekarang kuulang lagi,” kata Harry saat sepertinya penjelasan Ron (dengan penggambaran melalui gerakan tangan) mulai mereda. “Menangkap Snitch akan memberi nilai seratus lima puluh poin?”
“YeahтФА”
“Berapa banya gol sepuluh-poin yang biasanya dicetak oleh salah satu sisi tidak termasuk Snitch?”
“Um, mungkin sekitar lima belas atau dua puluh dalam pertandingan profesionalтФА”
“Itu sungguh tidak benar. Itu melanggar setiap aturan yang ada dari rancangan pertandingan. Dengar, bagian lain dari pertandingan ini mungkin masuk akal, sepertinya, untuk suatu olahraga maksudku, tapi kamu secara sederhana berkata bahwa menangkap Snitch akan menenggelamkan hampir tiap persebaran poin biasa. Kedua Seeker cuma di sana terbang berkeliling untuk mencari Snitch dan biasanya tak berinteraksi dengan orang lain, menemukan Snitch yang pertama kali pasti kebanyakan hanya karena keberuntunganтФА”
“Itu bukan keberuntungan!” protes Ron. “Kamu harus menjaga matamu bergerak dalam pola yang tepatтФА”
“Itu tidak interaktif, tak ada timbal balik dengan pemain yang lain dan apa menyenangkannya cuma melihat seseorang yang sangat ahli dalam menggerakkan mata mereka? Dan kemudian Seeker manapun yang beruntung bisa menyambar dan memperoleh Snitch dan membuat kerja keras yang lain jadi tak berguna. Itu cuma seperti seseorang mengambil satu permainan nyata dan menambahkan bagian posisi ekstra tak berguna supaya kamu bisa jadi Pemain Paling Penting tanpa perlu benar-benar terlibat atau belajar bagian yang lainnya. Siapa Seeker pertama, putra idiot Raja yang ingin ikut bermain Quidditch tapi tak bisa memahami peraturannya?” Sebenarnya, sekarang setelah Harry pikir lagi, itu sepertinya satu hipotesis yang tak disangka cukup bagus. Tempatkan dia di atas sapu terbang dan suruh dia menangkap benda berkilau тАж .
Wajah Ron berubah jadi cemberut. “Kalau kau tak suka Quidditch, kau tak perlu mengolok-oloknya!”
“Kalau kamu tak mampu mengkritik, kamu tak akan bisa mengoptimalkan. Aku menyarankan cara untuk meningkatkan kualitas permainannya. Dan itu sangat sederhana. Buang Snitchnya.”
“Mereka tak akan mengubah permainannya hanya karena kamu berkata begitu!”
“Aku adalah Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup, kau tahu. Orang-orang mendengarkan kata-kataku. Dan mungkin kalau aku bisa meyakinkan mereka untuk merubah aturan permainan di Hogwarts, inovasinya akan menyebar.”
Ekspresi kengerian absolut menjalar ke seluruh permukaan wajah Ron. “Tapi, tapi kalau kamu menyingkirkan Snitchnya, bagaimana orang bisa tahu kapan pertandingan berakhir?”
“Pakai тАж jam. Itu akan jauh lebih adil daripada membuat pertandingannya terkadang selesai setelah sepuluh menit dan terkadang tak selesai setelah berjam-jam, dan jadwalnya akan jadi lebih bisa diprediksi untuk para penonton juga.” Harry mendesah. “Oh, berhenti memberiku tatapan ngeri itu, aku mungkin tak akan benar-benar menyempatkan diri untuk menghancurkan dalih menyedihkan atas suatu olahraga nasional dan membentuk ulangnya menjadi lebih kuat dan lebih cerdas sesuai gambarku. Aku mempunyai urusan yang jauh, jauh, jauh lebih penting untuk kukhawatirkan.” Harry terlihat merenung. “Tetapi, tidak akan membutuhkan waktu banyak untuk menyusun Sembilan Puluh Lima Dalil atas Reformasi Tanpa Snitch dan memakunya di pintu gerejaтФА”
“Potter,” gumam suara seorang anak laki-laki, “Apa itu yang ada di wajahmu dan apa itu yang berdiri di sampingmu?”
Ekspresi ketakutan Ron berubah menjadi kebencian murni. “Kamu!”
Harry memutar kepalanya; dan memang itu adalah Draco Malfoy, yang mungkin sudah dipaksa untuk mengenakan jubah sekolah standar, tapi mengimbanginya dengan koper yang terlihat sama magisnya dan jauh lebih elegan dari milik Harry, dihiasi perak dan zamrud serta ornamen yang Harry tebak adalah lambang keluarga Malfoy, ular bertaring yang indah di atas tongkat sihir gading bersilang.
“Draco!” kata Harry. “Er, atau Malfoy kalau kamu mau, walau itu terdengar seperti Lucius untukku. Aku senang melihatmu baik-baik saja setelah, um, pertemuan terakhir kita. Ini Ron Weasley. Dan aku sedang berada dalam penyamaran, jadi panggil aku, eh,” Harry melihat ke jubahnya sendiri, “Tuan Black.”
“Harry!” desis Ron. “Kau tak boleh memakai nama itu!”
Harry berkedip. “Kenapa tidak?” Itu terdengar cukup gelap, seperti pria misterius internasionalтФА
“Menurutku itu nama yang bagus,” kata Draco, “tapi itu adalah kepunyaan Keluarga Black yang Terhormat dan Paling Tua. Aku akan memanggilmu sebagai Tn. Silver.”
“Kamu menjauh dari тАж dari Tn. Gold,” Ron berkata dengan dingin, dan melangkah maju. “Dia tak perlu berbicara pada orang macam kau!”
Harry mengangkat tangan menenangkan. “Aku akan memakai nama Tn. Bronze, terima kasih atas skema penamaannya. Dan, Ron, um,” Harry kesulitan menemukan cara untuk mengatakannya, “aku senang kamu begitu тАж antusias untuk melindungiku, tapi aku sama sekali tak keberatan untuk berbicara dengan DracoтФА”
Ini ternyata adalah batas kesabaran terakhir Ron, yang berputar menghadap Harry dengan mata yang sekarang menyala penuh murka. “Apa? Apa kamu tahu siapa dia?”
“Ya, Ron,” kata Harry, “kau mungkin ingat bahwa aku memanggilnya Draco tanpa dia perlu memperkenalkan diri.”
Draco tertawa kecil. Kemudian matanya memperhatikan burung hantu putih di pundak Ron. “Oh, apa ini?” Draco berkata dalam gumaman penuh niat jahat. “Di mana tikus keluarga Weasly yang terkenal?”
“Terkubur di kebun belakang,” kata Ron dingin.
“Aw, sedihnya. Pot тАж ah, Tn. Bronze, aku harus menyebutkan bahwa keluarga Weasley sudah dianggap oleh kebanyakan orang mempunyai cerita binatang peliharaan terbaik. Kamu ingin menceritakannya, Weasley?”
Wajah Ron mengerut. “Kau tak akan menganggapnya lucu kalau itu terjadi pada keluargamu!”
“Oh,” gumam Draco, “tapi itu tak akan pernah terjadi pada keluarga Malfoy.”
Tangan Ron mengepal menjadi tinjuтАУ
“Cukup,” kata Harry, memberikan sebanyak mungkin otoritas tenang ke dalam suara semampunya. Sudah cukup jelas bahwa apapun yang mereka bicarakan, itu adalah satu kenangan menyakitkan bagi si bocah rambut merah. “Kalau Ron tak ingin membicarakannya, dia tak perlu membicarakannya, dan aku memintamu untuk tidak mengungkitnya juga.”
Draco berbalik dengan ekspresi kaget, dan Ron mengangguk. “Itu benar, Harry! Maksudku Tn. Bronze! Kamu lihat orang macam apa dia? Sekarang suruh dia pergi!”
Harry menghitung sampai sepuluh dalam kepala, yang baginya berlalu sangat cepat 12345678910тАУkebiasaan aneh yang masih tertinggal dari waktu dia masih umur lima tahun ketika ibunya menyuruh melakukannya, dan Harry menganggap caranya lebih cepat dan harusnya juga sama efektifnya. “Aku tak akan menyuruhnya pergi,” kata Harry dengan tenang. “Dia boleh berbicara denganku kalau dia mau.”
“Yah, aku tak berminat untuk bergaul dengan orang yang bergaul dengan Draco Malfoy,” Ron mengumumkan dengan dingin.