Выбрать главу

Draco memberi Harry tatapan serius. “Salah satu tutorku pernah berkata orang membentuk suatu persahabatan dekat dengan mengetahui hal-hal pribadi tentang satu sama lain, dan alasan kebanyakan orang tak bisa mendapat teman dekat adalah karena mereka terlalu malu untuk berbagi apapun yang benar-benar penting tentang diri mereka sendiri.” Draco membuka tangannya menyambut. “Giliranmu?”

Mengetahui bahwa ekspresi penuh harap Draco mungkin sudah terpatri dalam dirinya melalui berbulan-bulan latihan tidak mengurangi keefektifannya, Harry mengamati. Sebenarnya itu memang membuatnya kurang efektif, walau sayangnya bukan tidak efektif. Hal yang sama bisa dikatakan tentang pemakaian cerdas Draco atas tekanan tindakan balasan untuk pemberian tanpa pamrih, satu teknik yang Harry pernah baca dalam buku-buku psikologi sosial miliknya (satu eksperimen sudah menunjukkan bahwa satu hadiah $5 tanpa syarat dua kali lebih efektif dibanding penawaran bersyarat $50 dalam membuat orang mengisi satu survey). Draco sudah memberi Harry satu tindakan kepercayaan diri tanpa pamrih, dan sekarang mengundang Harry untuk menawarkan kepercayaan diri sebagai balasannya тАж dan masalahnya, Harry memang merasa tertekan. Penolakan, Harry yakin akan bertemu dengan pandangan kecewa, dan mungkin sedikit kekecewaan yang menandakan bahwa Harry sudah kehilangan poin.

“Draco,” kata Harry, “supaya kamu tahu, aku tahu benar apa yang kamu coba lakukan sekarang. Bukuku sendiri menyebutnya resiprokasi dan mereka membicarakan tentang bagaimana seseorang yang memberi hadiah langsung dua Sickle ternyata lebih efektif daripada menawari mereka dua puluh Sickle ketika mereka ingin membuat mereka melakukan sesuatu yang kamu mau тАж” Harry memperpanjang kalimatnya.

Draco terlihat sedih dan kecewa. “Itu tak dimaksudkan sebagai trik, Harry. Itu adalah cara nyata untuk menjadi teman.”

Harry mengangkat satu tangan. “Aku tidak bilang kalau aku tak akan merespon. Aku cuma butuh waktu untuk memilih sesuatu yang pribadi tapi juga sama-sama tak merusak. Sebut saja тАж aku ingin kau tahu bahwa aku tak bisa diburu-buru untuk mengambil keputusan.” Satu waktu diam untuk merefleksi bisa sangat berpengaruh dalam meredam kekuatan teknik kerelaan, setelah kamu belajar untuk mengenali mereka untuk apa bentuk mereka sebenarnya.

“Baiklah,” kata Draco. “Aku akan tunggu sementara kamu memikirkannya. Oh, dan tolong buka scarf itu selagi kamu mengatakannya.”

Sederhana tapi efektif.

Dan Harry tak bisa tidak memperhatikan betapa kikuk, canggung, memalukan tindakannya untuk menolak manipulasi/menyelamatkan muka/menyombong terlihat dibandingkan Draco. Aku butuh tutor-tutor itu.

“Baiklah,” Harry berkata setelah beberapa waktu. “Ini punyaku.” Dia memandang sekeliling dan kemudian menggulung balik scarf yang menutupi wajahnya, membuka semua kecuali bekas lukanya. “Um тАж kedengarannya seperti kamu bisa benar-benar mengandalkan ayahmu. Maksudku тАж kalau kamu berbicara dengan serius padanya, dia akan selalu mendengarkanmu dan mengangapmu serius.”

Draco mengangguk.

“Terkadang,” kata Harry, dan menelan ludah. Ini ternyata susah dilakukan, tapi kemudian ini memang harus dilakukan. “Terkadang aku berharap Dad bersikap seperti ayahmu.” Mata Harry beralih dari wajah Draco, sedikit banyak dengan sendirinya, dan kemudian Harry memaksa dirinya untuk melihat balik ke Draco.

Kemudian tersadarlah Harry atas apa yang baru saja dikatakannya, dan Harry dengan cepat menambahkan, “Bukannya aku berharap kalau Dad adalah instrumen kematian sempurna seperti Lucius, yang kumaksud hanya untuk menganggapku seriusтАУ”

“Aku mengerti,” kata Draco dengan tersenyum. “Lihat тАж bukankah sekarang kita terasa sedikit lebih dekat untuk menjadi sahabat?”

Harry mengangguk. “Yeah, memang terasa seperti itu, sebenarny. Um тАж jangan tersinggung, tapi aku akan mengenakan penyamaranku lagi, aku benar-benar tak mau berurusan denganтАУ”

“Aku mengerti.”

Harry menggulung lagi scarfnya menutupi wajah.

“Ayahku menganggap serius semua temannya,” kata Draco. “Itulah alasannya kenapa dia memiliki banyak teman. Kamu harus bertemu dengannya.”

“Aku akan mempertimbangkannya,” kata Harry dalam nada normal. Harry menggelengkan kepala dalam heran. “Jadi kamu benar-benar satu titik lemahnya. Huh.”

Sekarang Draco benar-benar memberi Harry pandangan aneh. “Kamu ingin membeli minuman dan mencari tempat untuk duduk?”

Harry menyadari bahwa dia sudah terlalu lama berdiri di satu tempat, dan meregangkan diri, mencoba untuk memulihkan pegal di punggungnya. “Tentu.”

Peron sudah mulai terisi sekarang, tapi masih ada area yang lebih sepi di sisi yang jauh dari mesin uap merah. Di sepanjang jalan mereka melewati kios yang dijaga pria botak, berjenggot yang menawarkan koran dan buku komik dan tumpukan kaleng-kaleng hijau-neon.

Si penjaga kios, sebenarnya, sedang bersandar dan meminum salah satu kaleng hijau-neon di saat yang sama ketika dia melihat Draco Malfoy yang beradab dan elegan mendekat bersama bocah misterius yang terlihat benar-benar bodoh dengan wajah tertutup scarf, menyebabkan si penjaga kios jadi terbatuk tiba-tiba di saat meminum dan meneteskan cairan hijau-neon ke janggotnya.

“‘Misi,” kata Harry, “tapi apa itu, sebenarnya?”

“Comed-Tea,” kata si penjaga kios. “Kalau kamu meminumnya, sesuatu yang mengejutkan akan terjadi yang membuatmu menumpahkannya pada dirimu sendiri atau orang lain. Tapi ini sudah dimantrai untuk menghilang setelah beberapa detikтАУ” Memang benar noda di jenggotnya sudah menghilang.

“Betapa menggelikan,” kata Draco. “Betapa sangat, sangat menggelikan. Ayo, Tn. Bronze, mari kita cari yang lainтАУ

“Tunggu dulu,” kata Harry.

“Oh ayolah! Itu sangat, sangat kekanak-kanakan!”

“Tidak, maafkan aku Draco, aku harus menyelidiki ini. Apa yang akan terjadi kalau aku meminum Comed-Tea ini sembari berusaha sebisaku untuk menjaga percakapan seserius mungkin?”

Si penjaga kios tersenyum misterius. “Siapa tahu? Seorang teman akan berjalan masuk dalam kostum kodok? Sesuatu yang tak terduga pasti terjadiтАУ”

“Tidak. Maafkan aku. Aku benar-benar tak percaya. Itu melanggar penangguhan ketidakpercayaanku yang sudah banyak dianiaya dalam sebegitu banyak tingkat hingga aku bahkan tak punya kalimat untuk menjabarkannya. Hanya saja, sangat tidak mungkin satu minuman remeh bisa memanipulasi realitas untuk memproduksi keadaan komedi, atau aku akan menyerah dan pensiun di BahamaтАУ

Draco mengeluh. “Apakah kita benar-benar akan melakukan ini?”

“Kamu tidak harus meminumnya tapi aku harus menyelidikinya. Harus. Berapa?”

“Lima Knut sekaleng,” kata si penjaga kios.

“Lima Knut? Kamu bisa menjual minuman bersoda pemanipulasi-realitas untuk lima knut sekaleng?” Harry memasukkan tangan ke kantongnya, berkata “empat Sickle, empat Knut”, dan menggebrakkannya ke meja kasir. “Tolong dua lusin kaleng.”

“Aku juga ambil satu,” Draco mendesah, dan mulai menggapai kantongnya.

Harry dengan cepat menggelengkan kepala. “Tidak, biar aku yang bayar, dan ini juga tak terhitung sebagai bantuan, aku ingin lihat apakah ini bekerja juga untukmu.” Dia mengambil sekaleng dari tumpukan yang sekarang ada di kasir dan melemparnya ke Draco, kemudian mulai memberi makan kantongnya. Mulut Melebar kantongnya selesai memakan kaleng-kaleng itu disertai suara-suara sendawa kecil, yang benar-benar tidak memulihkan keyakinan Harry bahwa suatu hari dia akan menemukan penjelasan masuk akal atas semua ini.

Dua puluh dua sendawa kemudian, Harry membawa kaleng pembelian terakhir di tangannya, Draco sedang melihatnya penuh harap, dan keduanya membuka penutup di saat bersamaan.

Harry menggulung scarfnya untuk menampakkan mulutnya, dan mereka memiringkan kepala ke belakang dan meminum Comed-Tea.

Itu entah kenapa punya rasa hijau terangтАУbersoda ekstra dan lebih asam dari jeruk nipis.

Selain itu, tidak ada yang lain terjadi.