Mulut pemuda tadi terbuka lebar. “Apakah kamu disuruh untuk menunggu Harry Potter dalam kereta menuju Hogwarts atau sesuatu yang semacam itu?”
“Tidak,” kata Hermione. “Siapa yang memberitahumu tentang aku?”
“Profesor McGonagall dan aku yakin aku tahu alasannya. Apa kau memiliki ingatan eidetik, Hermione?”
Hermione menggelengkan kepala. “Ini bukan fotografik, aku selalu berharap bahwa ini memang ingatan fotografik tapi aku harus membaca buku sekolahku lima kali untuk mengingat mereka semua.”
“Benarkah,” kata pemuda itu dalam suara yang sedikit tercekat. “Kuharap kau tak keberatan kalau aku mengujinyaтАУbukannya aku tak percaya, tapi sesuai kata pepatah, ‘Percaya, tapi pastikan’. Tak ada gunanya penasaran kalau kamu bisa melakukan eksperimen.”
Hermione tersenyum, sedikit sombong. Dia sangat menyukai ujian. “Silakan.”
Pemuda itu memasukkan tangannya ke dalam satu kantong di sebelahnya dan berkata “Magical Drafts and Potions oleh Arsenius Jigger”. Ketika dia menarik tangannya, dia memegang buku yang tadi dia sebut.
Seketika itu juga Hermione menginginkan satu kantong yang semacam itu lebih dari dia menginginkan apa pun.
Pemuda itu membuka buku sekitar di bagian tengah dan melihat ke bawah. “Jika kamu sedang membuat minyak ketajamanтАУ”
“Aku bisa melihat halaman itu dari sini, kau tahu!”
Pemuda itu memiringkan buku hingga Hermione tak bisa melihatnya lagi, dan membalik halamannya lagi. “Kalau kamu sedang membuat satu ramuan panjat laba-laba, bahan apa yang harus kamu masukkan setelah sutra Acromantula?”
“Setelah memasukkan sutranya, tunggu hingga ramuan berubah menjadi nuansa langit dini hari tak berawan, 8 derajat dari kaki langit dan 8 menit sebelum ujung matahari pertama terlihat. Aduk delapan kali widdershins dan sekali deasil, dan kemudian tambah delapan dram kotoran hidung unicorn.”
Pemuda itu menutup buku dengan suara tajam dan mengembalikan buku itu ke dalam kantongnya yang mengeluarkan suara sendawa kecil. “Bagus bagus bagus bagus bagus bagus. Aku ingin memberimu satu tawaran, Nona Granger. “
“Tawaran?” kata Hermione dengan curiga. Seorang gadis seharusnya tak mendengarkan hal macam itu.
Pada titik inilah Hermione menyadari satu halтАУyah, satu dari banyak halтАУyang aneh dari pemuda itu. Sepertinya orang yang muncul dalam buku benar-benar terdengar seperti buku ketika mereka bicara. Ini adalah penemuan yang cukup mengejutkan.
Pemuda itu memasukkan tangannya ke dalam kantong dan berkata, “sekaleng minuman”, mengeluarkan tabung hijau terang. Dia menyodorkannya pada Hermione dan berkata, “Kamu mau minuman?”
Hermione dengan sopan menerima minuman bersoda tersebut. Sebenarnya dia memang merasa sedikit haus sekarang. “Terima kasih benyak,” kata Hermione saat membuka penutup kaleng. “Apa itu tadi tawaranmu?”
Si pemuda tersedak. “Tidak,” katanya. Saat Hermione mulai minum, dia berkata, “Aku ingin kamu membantuku mengambil alih alam semesta.”
Hermione selesai menelan minumannya dan menurunkan kalengnya. “Tidak terima kasih, aku bukan orang jahat.”
Si pemuda melihat padanya dengan terkejut, seolah dia mengharapkan suatu jawaban lain. “Yah, aku tadi berkata secara retoris,” katanya. “Dalam sudut pandang proyek Baconian, kau tahu, bukan kekuatan politis. ‘Yang mempengaruhi seluruh hal’ dan sebagainya. Aku ingin melakukan studi eksperimen atas mantra-mantra, mencari tahu hukum yang mendasarinya, membawa sihir ke dalam ranah sains, menggabungkan dunia sihir dan Muggle, meningkatkan standar kehidupan seluruh planet, memajukan kemanusiaan berabad-abad ke depan, membuka rahasia keabadian, mengkolonisasi tata surya, menjelajah galaksi, dan yang paling penting, mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi di sini karena semua hal ini benar-benar tak mungkin terjadi.”
Itu terdengar sedikit lebih menarik. “Dan?”
Si pemuda memandang padanya tak percaya. “Dan? Apa semua tadi tak cukup?”
“Dan apa yang kamu inginkan dariku?” Kata Hermione.
“Aku ingin kau membantuku dalam penelitian ini, tentu saja. Dengan ingatan ensiklopedismu ditambah dengan kecerdasan dan rasionalitasku, kita bisa menyelesaikan proyek Baconian dalam sekejap, di mana maksudku atas ‘sekejap’ adalah paling tidak sekitar tiga puluh lima tahun.”
Hermione mulai menganggap pemuda ini menyebalkan. “Aku belum melihatmu melakukan sesuatu yang cerdas. Mungkin aku akan mengizinkan kamu membantuku dengan penelitianku.”
Ada suatu kesunyian dalam kompartemen itu.
“Jadi kamu memintaku untuk mendemonstrasikan kecerdasanku, kalau begitu,” kata si pemuda setelah jeda panjang.
Hermione mengangguk.
“Izinkan aku memperingatkanmu bahwa menantang kecerdikanku adalah proyek yang termasuk dalam jenis berbahaya, dan bisa jadi akan membuat hidupmu lebih sureal.”
“Aku masih belum terkesan,” kata Hermione. Tanpa sadar, minuman hijau mulai menuju bibirnya lagi.
“Yah, mungkin ini akan membuatmu terkesan,” kata si pemuda. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan memandangnya tajam. “Aku sudah melakukan sedikit eksperimen dan menemukan bahwa aku tak membutuhkan tongkat sihir, aku bisa membuat apa pun yang aku mau terjadi hanya dengan menjentikkan jari.”
Itu terjadi saat Hermione tengah menelan minuman, dan dia tersedak dan terbatuk dan mengeluarkan cairan hijau terang.
Pada jubah penyihirnya yang baru dan belum pernah dipakai, di hari pertama sekolah.
Hermione benar-benar berteriak. Itu adalah suara bernada tinggi yang terdengar seperti sirene serangan udara dalam kompartemen tertutup. “Eek! Bajuku!”
“Jangan panik!” kata si pemuda. “Aku bisa memperbaikinya untukmu. Lihat saja!” Dia mengangkat tangan dan menjentikkan jarinya.
“Kamu akanтАУ” Lalu Hermione melihat pada dirinya sendiri.
Cairan hijaunya masih ada di sana, tapi bahkan saat dia melihatnya, itu mulai menghilang dan memudar dan dalam beberapa saat, bagaikan dia tak pernah menumpahkan apa pun pada dirinya sendiri.
Hermione menatap pemuda itu, yang mengenakan semacam senyuman sombong.
Sihir tanpa kata tanpa tongkat! Di usianya? Ketika dia menerima buku sekolahnya hanya tiga hari lalu?
Kemudian dia ingat apa yang sudah dia baca, dan dia terkesiap dan menyentak mundur dari pemuda itu. Seluruh kekuatan sihir Pangeran Kegelapan! Dalam bekas lukanya!
Dia bangkit dari duduk dengan cepat. “Aku, aku, aku perlu pergi ke toilet, tunggu di sini okeтАУ” dia perlu menemukan orang dewasa dia harus memberitahu merekaтАУ
Senyum pemuda itu memudar. “Itu cuma trik, Hermione. Aku minta maaf, aku tak bermaksud menakutimu.”
Tangan Hermione berhenti di gagang pintu. “Cuma trik?”
“Ya,” kata pemuda itu. “Kamu memintaku mendemonstrasikan kecerdasanku. Jadi aku melakukan sesuatu yang terlihat mustahil, yang biasanya merupakan cara yang bagus untuk pamer. Aku tak benar-benar bisa melakukan apa pun hanya dengan menjentikkan jari.” Si pemuda berhenti. “Paling tidak aku pikir aku tak bisa, aku belum pernah benar-benar mengujinya dalam eksperimen.” Si pemuda mengangkat tangan dan menjentikkan jarinya lagi. “Tidak, tak ada pisang.”
Hermione belum pernah sebingung ini dalam hidupnya.
Si pemuda tersenyum lagi melihat wajahnya. “Aku sudah memperingatkanmu bahwa menantang kecerdikanku cenderung akan membuat hidupmu lebih sureal. Tolong ingat ini lain waktu aku memperingatkanmu tentang sesuatu.”
“Tapi, tapi,” Hermione terbata-bata. “Kalau begitu, apa yang kamu lakukan tadi?”
tatapan pemuda itu memiliki kualitas mengukur dan menimbang yang tak pernah Hermione lihat dari orang seumurannya. “Kamu pikir kamu punya apa yang dibutuhkan untuk menjadi ilmuwan dengan kekuatanmu sendiri, dengan atau tanpa bantuanku? Maka mari kita lihat bagaimana kamu menyelidiki satu fenomena membingungkan.”