Выбрать главу

“Yang baru saja kamu temukan disebut ‘bias positif’,” kata pemuda itu. “kamu punya satu aturan dalam pikiranmu, dan kamu terus memikirkan triplet yang harus membuat aturannya mengatakan ‘Ya’. Tapi kamu tidak mencoba untuk menguji triplet lain yang harusnya membuat aturannya mengatakan ‘Tidak’. Bahkan kamu tak memperoleh satu pun ‘Tidak’, jadi ‘tiga angka sembarang’ bisa saja jadi aturannya. Itu bagaikan seseorang membayangkan eksperimen yang bisa mengkonfirmasi hipotesis mereka bukannya mencoba membayangkan eksperimen yang menyalahkanтАУitu bukan kesalahan yang sama tapi cukup dekat. Kamu harus belajar melihat pada sisi negatifnya, menatap ke arah kegelapan. Ketika eksperimen ini dilakukan, hanya 20% orang dewasa berhasil memperoleh jawaban benar. Dan banyak yang lain menciptakan hipotesis yang luar biasa rumit dan menempatkan kepercayaan besar atas jawaban salah karena mereka melakukan sebegitu banyak eksperimen dan semuanya keluar seperti yang mereka harapkan.”

“Sekarang,” kata si pemuda, “apa kamu mau mencoba lagi pada masalah awal?”

Matanya sudah cukup serius sekarang, seolah ini adalah tes yang sebenarnya.

Hermione menutup matanya da mencoba berkonsentrasi. Dia berkeringat di balik jubahnya, dia punya perasaan aneh bahwa ini adalah yang paling sukar dari yang pernah diminta untuk dipikirkan dalam satu tes atau mungkin yang pertama kali di mana dia diminta untuk berpikir dalam ujian.

Eksperimen lain apa yang bisa dia lakukan? Dia punya Cokelat Kodok, dia bisa mencoba untuk menggosoknya pada jubah dan melihat apakah itu menghilang? Tapi itu masih terlihat bukan seperti berpikiran negatif aneh yang pemuda itu minta. Seperti dia masih meminta satu ‘Ya’ kalau noda Cokelat Kodok itu menghilang, bukannya meminta ‘Tidak’.

Jadi тАж pada hipotesisnya тАж kapankah cairan itu тАж tidak menghilang?

“Aku punya eksperimen untuk dilakukan,” kata Hermione. “Aku ingin menumpahkan minuman ke lantai, dan melihat apakah itu tidak menghilang. Apakah kamu punya handuk kertas, jadi aku bisa membersihkan tumpahannya kalau ini tak berhasil?”

“Aku punya sapu tangan,” kata si pemuda. Wajahnya masih terlihat netral.

Hermione mengambil kaleng, dan menumpahkannya sedikit ke lantai.

Beberapa detik kemudian, itu menghilang.

Kemudian pemahaman menghantamnya dan dia merasa ingin menendang dirinya sendiri. “Tentu saja! Kamu memberiku kaleng itu! Bukan jubahnya yang dimantrai, tapi minumannya!”

Si pemuda berdiri dan membungkuk pada Hermione dengan sungguh-sungguh. Dia sedang tersenyum lebar sekarang. “Kalau begitu тАж boleh aku membantumu dalam penelitianmu, Hermione Granger?”

“Aku, ah тАж .” Hermione masih merasakan gejolak euforia, tapi dia tak begitu yakin tentang bagaimana untuk menjawab tadi.

Mereka terputus oleh ketukan lemah, kecil, samar, dan sedikit enggan di pintu

Si pemuda berputar dan melihat ke jendela, dan berkata, “Aku tak mengenakan scarfku, bisa kamu jawab itu?”

Di titik inilah Hermione sadar bahwa pemuda ituтАУtidak, sang Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup, Harry PotterтАУsedari tadi terlihat memakai scarf menutupi kepalanya, dan merasa sedikit konyol karena tak menyadari lebih awal. Itu sebenarnya termasuk ganjil, karena dia sudah menganggap bahwa Harry Potter akan mempertontonkan diri dengan bangga pada dunia; dan hal yang terpikir oleh Hermione adalah bahwa dia mungkin sebenarnya lebih pemalu dari yang terlihat.

Ketika Hermione membuka pintu, dia disapa oleh bocah muda gemetar yang terlihat persis seperti caranya mengetuk pintu.

“Permisi,” kata bocah itu dalam suara kecil, “Namaku Neville Longbottom. Aku mencari katak peliharaanku, aku, aku tak bisa menemukannya di manapun di gerbong ini тАж apakah kamu melihat katakku?”

“Tidak,” kata Hermione, dan kemudian keinginan menolongnya muncul secara maksimum. “Sudahkah kamu mencari ke kompartemen yang lain?”

“Ya,” bisik si bocah.

“Kalau begitu kita tinggal memeriksa gerbong yang lain,” kata Hermione cepat. “Akan kubantu. Ngomong-ngomong, namaku Hermione Granger.”

Si bocah seolah akan pingsan karena merasa berterima kasih.

“Tunggu dulu,” datang suara dari bocah yang lainтАУHarry Potter. “Aku tak yakin itu adalah cara terbak untuk melakukannya.”

Mendengar ini Neville terlihat seolah dia akan menangis, dan Hermione berbalik, marah. Kalau Harry Potter adalah orang yang akan membiarkan bocah kecil sendirian hanya karena dia tak mau diganggu тАж . “Apa? Kenapa tidak?”

“Yah,” kata Harry Potter, “akan memakan waktu untuk memeriksa seluruh kereta sendirian, dan kita mungkin saja melewatkan katak itu, dan jika kita belum menemukan katak itu sesampainya kita di Hogwarts, dia akan punya masalah. Jadi yang lebih masuk akal adalah kalau kita pergi langsung ke gerbong depan, di mana ada para prefek, dan meminta pertolongan mereka. Itu adalah hal pertama yang kulakukan waktu mencarimu, Hermione, walau mereka sebenarnya tidak tahu. Tapi mereka mungkin punya mantra atau barang magis yang akan membuat menemukan seekor katak jadi jauh lebih mudah. Kita baru tahun pertama.”

Itu тАж memang masuk akal.

“Apakah kamu pikir kamu bisa sampai ke gerbong prefek sendirian?” tanya Harry Potter. “Aku punya suatu alasan untuk tak mau menunjukkan wajahku terlalu sering.”

Tiba-tiba Neville terkesiap dan melangkah mundur. “Aku ingat suara itu! Kau salah satu dari Lords of Chaos! Kaulah yang memberiku cokelat!”

Apa? Apa apa apa?

Harry Potter memutar kepalanya dari jendela dan bangkit dengan dramatis. “Aku tak pernah!” katanya, suaranya penuh kemarahan. “Apakah aku terlihat seperti seorang penjahat yang akan memberikan permen pada anak kecil?”

Mata Neville melebar. “Kau Harry Potter? Sang Harry Potter? Kau?”

“Tidak, cuma satu Harry Potter, ada tiga orang dari diriku dalam kereta iniтАУ”

Neville mengeluarkan teriakan kecil dan melarikan diri. Ada suara derap dari langkah panik dan kemudian suara pintu gerbang terbuka dan tertutup.

Hermione duduk dengan keras di bangkunya. Harry Potter menutup pintu dan kemudian duduk di sebelahnya.

“Bisa kamu tolong jelaskan padaku apa yang terjadi?” kata Hermione dalam suara lemah. Dia penasaran apakah bergaul dengan Harry Potter artinya akan selalu sebingung ini.

“Oh, baiklah, yang terjadi adalah Fred dan George dan aku melihat bocah kecil malang ini di stasiun keretaтАУwanita di sebelahnya sudah pergi sementara waktu, dan dia terlihat benar-benar ketakutan, seolah dia yakin bahwa akan diserang Pelahap Maut atau apa. Sekarang, ada pepatah yang mengatakan behwa ketakutan seringkali lebih buruk dari hal yang ditakuti itu sendiri, jadi terpikirlah aku bahwa anak ini sebenarnya bisa mengambil manfaat dari menyaksikan mimpi buruknya menjadi nyata dan bahwa itu tidak seburuk yang dia pikirkanтАУ”

Hermione duduk di sana dengan mulutnya terbuka lebar.

“тАУdan Fred dan George mengusulkan mantra ini yang membuat scarf yang menutupi wajah kami menjadi lebih gelap dan lebih buram seolah kami adalah raja-raja undead dan itu adalah kain kafan makam kamiтАУ”

Hermione sama sekali tak menyukai ke arah mana tujuan pembicaraan ini.

тАУdan setelah kami selesai memberinya seluruh permen yang kubeli, kami bagai, ‘Mari kita beri dia uang! Ha ha ha! Ambil Knut-Knut ini, nak! Terima Sickle perak ini!’ dan menari-nari di sekelilingnya dan tertawa jahat dan sebagainya. Kupikir ada beberapa orang dalam kerumunan yang bermaksud mencegah pertama kalinya, namun efek pengamat apatis menahan mereka paling tidak sampai mereka melihat apa yang kami lakukan, dan kemudian mereka terlalu bingung untuk melakukan apa pun. Akhirnya dia mengatakan dalam bisikan kecil ‘pergi’ jadi kami bertiga berteriak dan melarikan diri, menjeritkan sesuatu tentang cahaya yang membakar kami. Berharap bahwa dia tidak terlalu ketakutan menghadapi bullying di kemudian hari. Ngomong-ngomong, itu namanya terapi desensitisasi.”