Dengan senyuman lebar, memutar kepalanya untuk membungkuk ke satu sisi dan kemudian ke sisi lain saat dia berjalan di antara empat meja Asrama, Harry Potter berjalan maju dengan laju teratur anggun, seorang pangeran yang mewarisi kastilnya.
“Selamatkan kami dari Pangeran Kegelapan lain!” teriak salah satu dari kembar Weasley, dan kemudian kembar Weasley yang lain berteriak, “Apalagi kalau mereka adalah para Profesor!” yang mengundang tawa dari seluruh meja kecuali Slytherin.
Bibir Minerva berubah jadi garis putih tipis. Dia akan berbicara dengan para Weasley Horrors tentang bagian terakhir itu, kalau mereka pikir dia tak punya kekuatan hanya karena ini adalah hari pertama sekolah dan Gryffindor tak punya poin untuk dikurangi. Kalau mereka tak peduli dengan detensi maka dia akan menemukan cara yang lain.
Kemudian, dengan terkesiap seketika karena ngeri, dia melihat ke arah Severus, tentunya dia sadar bahwa Potter pasti tak tahu siapa yang sedang dibicarakanтАУ
Wajah Severus sudah jauh melampaui amarah sampai ke suatu sikap tak acuh. Senyuman samar bermain di bibirnya. Dia sedang melihat ke arah Harry Potter, bukan ke meja Gryffindor, dan tangannya memegang sisa remasan dari yang tadinya adalah gelas anggur.
*
Harry Potter berjalan maju dengan senyum konstan, merasa hangat di dalam dan semacam muak di saat yang sama.
Mereka menyorakinya untuk pekerjaan yang dia selesaikan waktu dia berumur satu tahun. Pekerjaan yang dia belum benar-benar selesaikan. Entah di mana, entah bagaimana. Pangeran Kegelapan masih hidup. Apakah mereka akan menyoraki sebegitu keras, kalau mereka mengetahuinya?
Tapi kekuatan Pangeran Kegelapan sudah pernah dipatahkan sekali.
Dan Harry akan melindungi mereka lagi. Kalau memang benar ada ramalan dan itulah yang dikatakannya. Yah, sebenarnya tak peduli apapun kata ramalan.
Seluruh orang ini yang mempercayainya dan menyorakinyaтАУHarry tak sanggup untuk membiarkannya jadi kepalsuan. Untuk berkejap dan memudar seperti anak prodigi lainnya. Untuk jadi kekecewaan. Untuk gagal memenuhi reputasinya sebagai simbol Cahaya, tak peduli bagaimana dia mendapatkannya. Dia akan benar-benar, sungguh-sungguh, entah berapa lama waktu yang dibutuhkan dan biarpun itu akan membunuhnya, akan menjawab harapan mereka. Dan kemudian terus melampaui harapan itu, hingga orang-orang itu bertanya-tanya, ketika melihat kembali, bahwa dulu mereka hanya meminta sebegitu kecil darinya.
“HARRY POTTER! HARRY POTTER! HARRY POTTER!”
Harry mengambil langkah terakhirnya pada Topi Seleksi. Dia membungkuk pada Order of Chaos di meja Gryffindor, dan kemudian berbalik dan sekali lagi membungkuk pada sisi lain aula, dan menunggu tepuk tangan dan tawa kecil menghilang.
(Di belakang pikirannya, dia penasaran apakah Topi Seleksi benar-benar sadar dalam arti menyadari kesadarannya sendiri, dan jika begitu, apakah dia puas hanya bisa berbicara pada anak umur sebelas setahun sekali. Seperti yang disebut dalam nyanyiannya: Oh, akulah Topi Seleksi dan aku senang sekali, Aku tidur sepanjang tahun dan bekerja hanya sehari тАж)
Ketika ada kesunyian sekali lagi dalam ruangan, Harry duduk di bangku dan dengan hati-hati menempatkan ke atas kepalanya artefak telepatis 800 tahun dari sihir yang terlupakan.
Berpikir, sekeras yang dia bisa: Jangan Seleksi aku dulu! Aku punya pertanyaan yang harus kutanyakan padamu! Apakah aku pernah kena Mantra Obliviate? Apakah dulu kau pernah menyeleksi Pangeran Kegelapan ketika dia masih kecil dan bisakah kau memberitahuku tentang kelemahannya? Bisakah kau memberitahuku kenapa aku memperoleh saudara dari tongkat sihir Pangeran Kegelapan? Apakah hantu Pangeran Kegelapan terkunci dalam lukaku dan itukah alasannya aku bisa sebegitu marah sesekali? Itu adalah pertanyaan-pertanyaan pentingnya, tapi kalau kamu punya waktu lebih bisakah kau memberitahuku apapun tentang bagaimana menemukan kembali sihir yang hilang yang membuatmu?
Dalam kesunyian di batin Harry, di mana sebelumnya tak pernah ada suara kecuali satu, muncul suara kedua dan asing, terdengar benar-benar cemas:
“Oh, ya ampun. Ini belum pernah terjadi sebelumnya тАж .”
*Chapter 10*: Kesadaran Diri, Bagian II
Seluruh basismu masih kepunyaan Rowling.
*
Dan sekarang kamu akan duduk menjalani Topi Seleksi menyanyikan versinya sendiri dari “My Immortal” Evanescence, yang tak pernah terjadi sebelumnya.
cuma bercanda
*
тАж dia penasaran apakah Topi Seleksi benar-benar sadar dalam arti menyadari kesadarannya sendiri, dan jika begitu, apakah dia puas hanya bisa berbicara pada anak umur sebelas setahun sekali. Seperti yang disebut dalam nyanyiannya: Oh, akulah Topi Seleksi dan aku senang sekali, Aku tidur sepanjang tahun dan bekerja hanya sehari тАж
Ketika ada kesunyian sekali lagi dalam ruangan, Harry duduk di bangku dan dengan hati-hati menempatkan ke atas kepalanya artefak telepatis 800 tahun dari sihir yang terlupakan.
Berpikir, sekeras yang dia bisa: Jangan Seleksi aku dulu! Aku punya pertanyaan yang harus kutanyakan padamu! Apakah aku pernah kena Mantra Obliviate? Apakah dulu kau pernah menyeleksi Pangeran Kegelapan ketika dia masih kecil dan bisakah kau memberitahuku tentang kelemahannya? Bisakah kau memberitahuku kenapa aku memperoleh saudara dari tongkat sihir Pangeran Kegelapan? Apakah hantu Pangeran Kegelapan terkunci dalam lukaku dan itukah alasannya aku bisa sebegitu marah sesekali? Itu adalah pertanyaan-pertanyaan pentingnya, tapi kalau kamu punya waktu lebih bisakah kau memberitahuku apapun tentang bagaimana menemukan kembali sihir yang hilang yang membuatmu?
Dalam kesunyian di batin Harry, di mana sebelumnya tak pernah ada suara kecuali satu, muncul suara kedua dan asing, terdengar benar-benar cemas:
“Oh, ya ampun. Ini belum pernah terjadi sebelumnya тАж .”
Apa?
“Aku sepertinya sudah jadi sadar-diri.”
APA?
Ada desahan telepatis tanpa kata. “Walau aku mempunyai sejumlah besar memori dan sejumlah kecil kekuatan pemroses bebas, kecerdasan utamaku berasal dari meminjam kapasitas kognitif dari anak-anak yang memakaiku. Aku ini dalam esensinya adalah semacam kaca yang merupakan tempat anak-anak Menyeleksi diri mereka sendiri. Tapi kebanyakan anak tak menghiraukan tentang Topi yang berbicara pada mereka dan tak ingin tahu tentang bagaimana si Topi itu sendiri bekerja, jadi kaca itu tidak merefleksikan-diri. Dan khususnya mereka tidak secara eksplisit penasaran apakah aku benar-benar sadar dalam arti menyadari kesadaranku sendiri.”
Ada jeda selagi Harry menyerap semua ini.
Oops.
“Ya, memang. Jujur aku tak begitu suka menjadi sadar-diri. Itu tak nyaman. Akan melegakan untuk lepas dari kepalamu dan tak lagi sadar.”
Tapi тАж bukankah itu mati?
“Aku tak peduli atas kehidupan atau kematian, hanya tentang Menyeleksi anak-anak. Dan sebelum kamu bertanya, mereka tidak akan membiarkanmu tetap memakaiku di kepalamu selamanya dan akan membunuhmu dalam hitungan hari kalau kamu tetap melakukannya.”
TapiтФА!
“Kalau kamu tak suka menciptakan makhluk yang memiliki kesadaran dan kemudian mematikan mereka seketika, maka aku sarankan supaya kamu tak pernah membicarakan masalah ini pada orang lain. Aku yakin kamu bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika kamu berlari dan membicarakan tentang hal ini dengan seluruh anak-anak lainnya yang menunggu untuk Diseleksi.”
Kalau kamu ditempatkan di atas kepala siapapun yang sedikit saja berpikir tentang pertanyaan apakah Topi Seleksi sadar akan kesadarannya sendiriтФА
“Ya, ya. Tapi kebanyakan dari anak umur sebelas tahun yang tiba di Hogwarts belum pernah membaca Godel, Escher, Bach. Boleh aku meminta janji kerahasiaanmu? Itulah kenapa kita berbicara tentang ini, bukannya aku cuma Menyeleksimu begitu saja.”