Aku tak tahu!
“Kalau begitu itu harusnya tak menakutkan. Apa yang akan terjadi kalau kamu gagal?”
AKU TAK TAHU! TAPI AKU TAHU BAHWA ITU SESUATU YANG BURUK!
Ada kesunyian untuk sesaat dalam gua di dalam pikiran Harry.
“Kamu tahuтАУkamu tidak membiarkan dirimu memikirkannya, tapi di suatu sudut sunyi di pikiranmu kamu tahu persis apa yang tak kamu pikirkanтАУkamu tahu bahwa dengan penjelasan paling sederhana atas ketakutan tak terkatakan milikmu ini hanyalah ketakutan atas kehilangan fantasi dari keagunganmu, atas mengecewakan orang-orang yang sudah percaya padamu, atas keadaan kalau ternyata kamu itu cuma biasa-biasa saja, atas berkejap lalu memudar seperti banyak anak prodigi lainnya тАж .”
Tidak, pikir Harry dengan putus asa, tidak, itu sesuatu yang lebih, itu berasal dari suatu tempat yang lain, aku tahu ada sesuatu di luar sana yang harus ditakuti, suatu malapetaka yang harus kuhentikan тАж .
“Bagaimana mungkin kamu bisa tahu sesuatu seperti itu?”
Harry berteriak dengan seluruh kekuatan pikirannya: TIDAK, DAN ITU YANG TERAKHIR!
Kemudian suara dari si Topi Seleksi datang dengan perlahan:
“Jadi kamu mempertaruhkan kemungkinan untuk menjadi Pangeran Kegelapan, karena alternatifnya, untukmu, adalah kegagalan pasti, dan kegagalan itu berarti kehilangan segalanya. Kamu mempercayainya di dasar lubuk hatimu yang terdalam. Kamu tahu semua alasan untuk meragukan kepercayaan ini, dan semuanya gagal merubah pikiranmu.”
Ya. Dan kalaupun masuk ke Ravenclaw akan memperkuat sikap dinginku, itu tak berarti bahwa dingin itu akan menang pada akhirnya.
“Hari ini adalah percabangan penting dalam takdirmu. Jangan sebegitu yakin kalau akan ada pilihan lain setelah yang satu ini. Tidak akan ada penunjuk jalan, yang menandai tempat terakhir mu untuk kembali. Kalau kamu menolak satu kesempatan apakah kamu akan tidak menolak kesempatan yang lain? Bisa jadi takdirmu sudah terkunci, bahkan hanya dengan melalui satu perkara kecil ini.”
Tapi itu masih belum pasti.
“Bahwa kamu tidak tahu dengan pasti hanya menunjukkan pengabaianmu sendiri.”
Tapi tetap itu masih belum pasti.
Si Topi melepas satu desahan yang teramat sedih
“Dan sebelum terlalu lama kamu akan menjadi ingatan lain, untuk pernah dirasa dan tak pernah dikenali, dalam peringatan selanjutnya yang aku berikan тАж .”
kalau memang seperti itu yang terlihat padamu, lalu mengapa tidak langsung kamu tempatkan aku di mana kamu mau aku pergi?
Pikiran si Topi saat ini tercampur dengan duka. “Aku hanya bisa menempatkanmu di mana kamu ditakdirkan. Dan hanya keputusanmu sendiri yang mampu merubah ke mana kamu ditakdirkan.”
Maka ini sudah selesai. Kirim aku ke Ravenclaw di mana aku ditakdirkan, bersama yang lain yang sama sepertiku.
“Aku pikir aku tak bisa mambuatmu mempertimbangkan Gryffindor? Itu adalah Asrama paling bergengsiтАУorang-orang mungkin mengharapkan kamu memasukinya, bahkanтАУmereka akan sedikit kecewa kalau kamu tidak masukтАУdan teman-teman barumu si kembar Weasley juga di sanaтАУ”
Harry tertawa kecil, atau merasakan dorongan untuk melakukannya; itu keluar murni sebagai tawa batin, sensasi yang aneh. Sepertinya ada penjagaan untuk mencegahmu mengatakan dengan lantang secara tak sengaja, ketika kamu ada di bawah Topi berbicara tentang hal-hal yang tak akan kamu beritahu satu orang pun selama kamu hidup.
Setelah satu saat, Harry mendengar di Topi tertawa juga, suara sedih aneh dari pakaian.
(Dan di Aula di luar, kesunyian sudah jadi lebih dangkal pada awalnya saat bisikan-bisikan di latar belakang bertambah, dan kemudian mendalam saat bisikan-bisikan itu menyerah dan lalu menghilang, jatuh akhirnya pada suatu kesunyian pekat yang tak ada satu pun berani ganggu dangan sepatah kata pun, saat Harry berada di bawah Topi untuk banyak menit, menit panjang, lebih panjang dari seluruh murid tahun pertama sebelumnya dijumlahkan, lebih lama dari siapapun dalam ingatan. Di Meja Utama, Dumbledore terus tersenyum ramah; suara metalik kecil sesekali datang dari arah Snape saat dia dengan santai memampatkan sisa terpilin dari benda yang dulunya adalah gelas anggur perak berat; dan Minerva McGonagall mencengkeram podium dengan tangan yang memutih, tahu bahwa kekacauan menular Harry Potter entah bagaimana sudah menjangkiti Topi Seleksi itu sendiri dan si Topi sedang akan, akan meminta satu Asrama Maut baru diciptakan hanya untuk mengakomodasi Harry Potter atau apa, dan Dumbledore akan memaksanya melakukan itu тАж)
Di bawah si Topi, tawa sunyi perlahan menghilang. Harry juga merasa sedih untuk alasan tertentu. Tidak, bukan Gryffindor.
Profesor McGonagall berkata bahwa kalau ‘dia yang melakukan Seleksi’ mencoba mendorongku masuk Gryffindor, aku disuruh mengingatkanmu bahwa dia bisa jadi akan menjabat Kepala Sekolah suatu hari, yang berarti dia akan punya kekuasaan untuk membakarmu.
“Katakan padanya aku memanggilnya anak muda kurang ajar dan katakan padanya untuk menjauhi pekaranganku.”
Akan kulakukan. Jadi apakah ini percakapan paling aneh yang pernah kau lakukan?
“Tidak sedikit pun.” Suara telepatis si Topi jadi semakin berat. “Yah, aku sudah memberimu seluruh peluang untukmu mengambil keputusan lain. Sekarang adalah saatnya untukmu pergi ke tempatmu, bersama mereka yang sama sepertimu.”
Ada jeda memanjang.
Apa yang kamu tunggu?
“Aku cuma menanti untuk saat kesadaran ngeri, sebenarnya. Kesadaran-diri memang sepertinya memperkuat rasa humorku.”
Huh? Harry mengingat lagi dalam pikiran, mencoba mencari tahu apa yang sedang dibicarakan si TopiтАУdan kemudian, tiba-tiba, dia sadar. Dia tak percaya dia bisa tak menyadarinya sampai sekarang.
Maksudmu kesadaran ngeriku bahwa kamu akan tak lagi sadar begitu kamu selesai MenyeleksikuтАУ
Entah bagaimana, dalam gaya yang Harry benar-benar tak paham, dia memperoleh impresi nonverbal dari topi yang membenturkan kepalanya ke dinding. “Aku menyerah. Kamu benar-benar terlalu lambat untuk membuatnya jadi lucu. Sebegitu terbutakan oleh asumsimu sendiri hingga kamu sama saja seperti batu. Kupikir aku harus langsung saja mengatakannya.”
Terlalu l-l-lambatтАУ
“Oh, dan kamu benar-benar melupakan untuk meminta rahasia sihir terlupakan yang membuatku. Dan mereka benar-benar rahasia luar biasa, penting, juga.”
Kau JAHANAM kecil licikтАУ
“Kamu layak mendapatkannya, dan juga yang ini.”
Harry menyadarinya saat itu sudah terlambat.
Kesunyian menakutkan di aula dirusak dengan satu kata.
“SLYTHERIN!”
Beberapa murid menjerit, ketegangan yang terpendam sudah sebegitu besar. Orang-orang terkejut sebegitu keras hingga mereka terjatuh dari bangku. Hagrid tercekat dalam ngeri, McGonagall terhuyung-huyung di podium, dan Snape menjatuhkan sisa gelas perak beratnya tepat ke selangkangannya.
Harry duduk di sana terpaku, hidupnya sudah hancur, merasa benar-benar konyol, dan berharap sebegitu keras bahwa dia membuat pilihan lain atas alasan yang lain dari yang sudah dia buat. Bahwa dia melakukan sesuatu, apa pun yang berbeda sebelum itu terlambat untuk berbalik.
Saat momen pertama keterkejutan mulai memudar dan orang-orang mulai bereaksi pada berita ini, Topi Seleksi berkata lagi:
“Cuma bercanda! RAVENCLAW!”
Chapter 11: Omake Files 1, 2, 3
Sambut Pangeran Kegelapan Rowling.
“Omake” adalah tambahan non-kanonikal.
*
OMAKE FILES #1: 72 Jam menuju Kemenangan
(Alias. “Apa Yang Terjadi Kalau Kamu Merubah Harry Tapi Membiarkan Karakter Lain Tetap”)
Dumbledore mengintip ke arah Harry muda, dalam gaya semacam berkejap. Anak itu datang dengan ekspresi yang teramat tegang di wajah kekanakkannyaтАУDumbledore berharap bahwa apa pun masalah ini, supaya tak terlalu serius. Harry masih terlalu muda untuk sudah memulai ujian hidupnya. “Apa yang ingin kamu bicarakan denganku, Harry?”
Harry James Potter-Evans-Verres mencondongkan badannya ke depan dalam kursinya, tersenyum muram. “Kepala Sekolah, aku mengalami perih tajam di bekas lukaku sewaktu Acara Seleksi. Mengingat dari mana aku menerima luka ini, ini bukan suatu hal yang bisa dihiraukan bagitu saja. Aku kira pertama kali itu adalah Profesor Snape, namun kemudian aku mengikuti metode eksperimen Baconian untuk menemukan baik adanya atau tidak adanya suatu fenomena, dan aku sudah memastikan bahwa bekas lukaku sakit jika dan hanya jika aku menghadap ke belakang kepala Profesor Quirrell, apa pun itu yang ada di bawah turbannya. Walau itu bisa saja sesuatu yang sepele, kupikir untuk sementara waktu kita asumsikan keadaan yang paling buruk, bahwa itu adalah Kau Tahu SiapaтАУtunggu, jangan terlihat sebegitu takut, ini sebenarnya kesempatan yang sangat berhargaтАУ”